SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa Gereja Katolik St. Petrus Gendengan, Purwosari, Solo, Kamis (13/4/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Aparat Polresta memeriksa lima gereja di Solo untuk mengamankan ibadah Paskah.

Solopos.com, SOLO — Polresta Solo memeriksa secara menyeluruh (sterilisasi) lima gereja besar di Solo, Kamis (13/4/2017). Hal itu untuk memastikan gereja-gereja tersebut aman menjelang perayaan Paskah, Jumat (14/4/2017).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sterilisasi gereja itu melibatkan tim Gegana Brimob dan anjing pelacak. Kanit Dalmas Polresta Solo AKP Suyono mewakili Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan kelima gereja diperiksa yakni Gereja Katolik St. Petrus Gendengan, Gereja Purbayan, Gereja El Shaddai, Gereja Kepunton, dan Gereja Maria Regina. Sterilisasi melibatkan 20 personel Dalmas dan Brimob.

“Kami melakukan sterilisasi mulai dari pintu masuk, ruang utama, parkiran, dan ruang pastor,” ujar Suyono saat ditemui wartawan seusai sterilisasi Gereja di Gendengan, Purwosari, Kamis.

Menurut Suyono, gereja yang disterilkan merupakan gereja yang besar dengan jumlah jemaat banyak. Sterilisasi ini diperlukan sebagai langkah antisipasi terjadinya ancaman teror. “Kami harus meningkatkan kewaspadaan menjelang pelaksanaan ibadah Paskah,” kata dia.

Ia mengatakan pengamanan gereja selama Paskah dilakukan secara terbuka dan tertutup. Penjagaan keamanan juga melibatkan petugas keamanan gereja. “Kami meminta kepada petugas penjaga gereja jika mendapati hal-hal yang mencurigakan segera melaporkan ke polisi,” kata dia.

Ia mengatakan setiap jemaat yang datang ke gereja akan digeledah. Polresta juga menyarankan jemaat tidak membawa banyak barang saat ke gereja. Dari sterilisasi kelima gereja itu polisi tidak menemukan benda-benda yang mencurigakan.

Sementara itu, koordinator petugas pengamanan Gereja Katolik St. Petrus Gendengan, Yustinus Edy Woro, mengatakan 30 orang dari internal gereja dilibatkan untuk mengamankan ibdah Paskah. Jumlah jemaat di gereja tersebut sekitar 2.000 orang.

Menurut Edy, pengamanan gereja juga melibatkan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) Solo. Pengamanan melibatkan ormas Islam di Gereja Katolik St. Petrus Gendengan sering dilakukan terutama pada ibadah Natal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya