SOLOPOS.COM - Tanah di bawah lapisan beton pada jalan lingkar Sangiran di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, ambles sepanjang 20 meter, Sabtu (8/4/2017). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Jalan lingkar Sangiran terpaksa ditutup setelah ambles sedalam 0,5 meter sepanjang 20 meter.

Solopos.com, SRAGEN — Jalan lingkar Sangiran di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, ambles sepanjang 20 meter dengan kedalaman hingga 50 cm. Warga sengaja menutup akses jalan itu bagi kendaraan roda empat untuk menghindari jatuhnya korban, Sabtu (8/4/2017).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com di lokasi, sekilas tidak terlihat jalan yang biasa difungsikan untuk memecah kepadatan lalu lintas di simpang empat Sangiran itu ambles. Permukaan jalan berupa lapisan beton masih utuh, namun tanah di bagian bawah lapisan beton itu sudah ambles.

Di bawah lapisan beton itu terdapat ruang kosong karena amblesnya tanah. Warga setempat menutup separuh badan jalan supaya kendaraan roda empat tidak melintas. Warga hanya mengizinkan kendaraan roda dua dan pejalan kaki melintasi jalan alternatif penghubung Museum Purbakala Sangiran dan Menara Pandang Sangiran itu.

“Amblesnya tanah itu sudah terjadi dua hari lalu. Tepatnya saat ada hujan deras. Namun, warga mulai menutup jalan untuk kendaraan roda empat sejak Sabtu pagi,” terang Parmin, 50, warga setempat.

Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe Agus Subagyo menjelaskan amblesnya jalan itu sudah dilaporkan kepada Bupati Sragen. Menurutnya, penutupan jalan untuk kendaraan roda empat itu terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Laporan kepada Bupati juga kami tembuskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen dan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik. Mudah-mudahan segera ada solusi,” papar Agus.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kalijambe juga mengakibatkan terjadinya longsor di Dusun Pablengan RT 014, Desa Krikilan. Longsornya tanah di tebing kali itu mengancam bangunan Masjid Abu Bakar Assyidiq. Lima bulan lalu, bangunan Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang berada di sebelah utara masjid itu roboh karena longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

“Sekarang longsor juga mengancam tempat wudhu dan toilet. Bangunan itu sudah miring beberapa derajat karena ada retakan tanah,” papar Kasman, pengurus Masjid Abu Bakar Assyidiq, saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya