Soloraya
Minggu, 25 Juli 2021 - 14:18 WIB

Ambulans Klaten Korban Pelemparan Sudah Beroperasi Kembali, Proses Hukum Tetap Berjalan

Ichsan Kholif Rahman  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para sukarelawan melepas bagian kaca depan ambulans sebagai alat bukti kasus pelemparan ambulans di Flyover Purwosari pada Jumat (23/7/2021). (Istimewa/Dok Polresta Solo)

Solopos.com, SOLO — Mobil ambulans milik Muhammadiyah Klaten yang menjadi sasaran pelemparan batu di Flyover Purwosari belum lama ini sudah beroperasi kembali. Namun, proses hukum pelemparan batu yang mengakibatkan kaca depan ambulans rusak parah tetap berjalan.

Ketua Bidang Hukum Dan HAM Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Solo, Ahmad Zia Khakim, kepada wartawan, mengatakan ambulans milik Muhammadiyah itu telah beroperasi kembali menyusul perbaikan kaca depa. Namun, bagian kaca depan yang rusak parah ditinggal di Mapolresta Solo sebagai alat bukti.

Advertisement

“Kami percayakan kepada Kapolresta Solo terhadap pencarian pelaku. Saya berterima kasih kepada kepolisian karena diperbolehkan mengambil ambulans untuk pelayanan,” papar dia.

Baca Juga: 5 Formasi CPNS di Wonogiri Ini Sepi Peminat, Yuk Daftar

Khakim menambahkan terhitung sudah dua pekan ambulans di Mapolresta Solo, sehingga ambulans tidak beroperasi untuk fungsi pelayanan umat. Ia berharap kepolisian segera mengungkap pelaku pelemparan batu itu. Khakim mengaku dari pihaknya sudah ada beberapa orang saksi yang diperiksa yakni penumpang ambulans dan sopir.

Advertisement

Koordinator Layanan Umat Muhammadiyah Klaten, Muhammad Kholid Imawan, menyampaikan di lapangan masih sering terjadi gangguan kepada ambulans setiap malam. Tidak hanya ambulans Muhammadiyah, ambulans yang lain pun kerap mendapat gangguan dari orang tak betanggungjawab. Jika dilihat, para penganggu berusia anak-anak.

“Kalau penyerangan serupa tidak ada, hanya verbal seperti dipepet dan dimaki,” papar dia.

Kholid mengaku setiap malam pemakaman dan pengantaran pasien sangat banyak. Sehingga tidak memungkinkan para sukarelawan itu berpatroli mencegah hal serupa terjadi. “Kami fokus pasien dan jenazah dulu. Kalau lokasi rawan itu di daerah pinggiran seperti Cawas, Jatinom, Bayat, dan Pedan,” imbuh dia.

Advertisement

Menurutnya, gangguan kepada ambulans mulai terjadi menyusul lonjakan angka Covid-19. Lalu, kondisi itu diperparah dengan video hoaks yang membuat semakin banyak teror kepada ambulans. Ia berharap warga mendukung para sukarelawan ambulans yang sedang berjuang bukan sebaliknya.

Baca Juga: Jalan di Solo Kapan Dibuka? Ini Kata Kasatlantas

Kasatreskrim Polresta Solo AKP Djohan Andika, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, kepada wartawan, Minggu (25/7/2021) mengatakan saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus pelemparan ambulans milik Muhammadiyah Klaten itu.

Ia telah memeriksa beberapa saksi termasuk saksi korban. Kepolisian juga memeriksa kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian. “Pertimbangan kegunaan, ambulans bisa difungsikan kembali, mengingat saat ini kebutuhan rumah sakit karena pandemi Covid-19 ini,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif