SOLOPOS.COM - Peserta lomba melukis di taman kompleks Loji Gandrung, Minggu (16/4/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO —Sebanyak 100 peserta mengikuti lomba seni lukis Solo di kompleks rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Minggu (16/4/2023). Bertema Sejarah Kota Solo, lomba ini diikuti oleh kalangan anak muda, paruh baya, hingga orang lansia.

Sejak dibuka pukul 09.00 WIB, peserta mulai menggoreskan cat berwarna di atas permukaan kanvas putih untuk saling beradu keindahan lukisan. Mereka menyebar di berbagai sudut Loji Gandrung saat menuangkan ide dan gagasannya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hampir semua peserta lomba memilih tempat melukis di area terbuka. Beberapa ada yang memilih melukis di sekitaran kompleks depan Loji Gandrung. Sebagian lagi melukis di sekitaran taman dengan pepohonan dan tumbuhan yang meneduhkan. Ada pula yang melukis di ruang gamelan.

Ketua panitia penyelenggara, Erwan Setya Budi, menyampaikan pembukaan lomba lukis dihadiri oleh Kepala Bidang Pelestarian Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Sungkono. Pembukaan lomba juga dimeriahkan oleh hiburan musik dari YPAC Music Percussion. Berderet pula tenant-tenat dari UMKM Krisna.

Kegiatan Lomba Seni Lukis bertujuan salah satunya untuk menyosialisasikan sejarah Kota Solo melalui seni lukis. Dengan sifatnya yang visual, seni lukis bisa lebih membingkai peristiwa dalam sejarah yang ada di Kota Solo.

Selain itu, karya ini bisa bersifat edukasi karena di setiap lukisan akan ada narasi yang menyampaikan maksud dari lukisan tersebut. Dengan begitu sejarah Kota Solo bisa terdokumentasi dengan baik.

“Banyak sejarah Kota Solo yang tidak terdokumentasi. Contohnya Bengawan Solo Purba itu dulu menjadi pusat lalu lintas transportasi perdagangan,” ucap dia.

Di sini, para peserta dituntut untuk bisa memvisualisasikan konsep sejarah tersebut tanpa keluar atau menghilangkan fakta sejarah yang ada. Karya paling lambat dikumpulkan pukul 17.30 WIB, menjelang buka puasa.

“Karya dikumpul, kami mengadakan buka bersama dengan panita dan perserta,” ucap dia.

Setelah terkumpul, karya-karya tersebut akan dinilai oleh tiga dewan juri. Para juri tersebut ialah Bonyong Munni Ardhi yakni seniman ISI Solo, Narsen Afatara yakni Dosen Fakultas Seni Rupa UNS, serta panitia. Kriteria penilaian berdasarkan tema lukisan, komposisi bentuk dan warna, serta kreativitas lukisan.

Para peserta diharap tidak meninggalkan lokasi lomba, karena lomba akan langsung diumumkan malam itu juga. Sembari menunggu penilaian, peserta bisa mendengarkan suguhan hadrah dari Khoirun Nada.

“Nanti malam pengumuman pemenang lomba sekaligus penyerahan hadiah. Sekitar sehabis salat Tarawih,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya