Indah Septiyaning Wardani / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Deklarasi dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dibacakan oleh perwakilan sukarelawan GGMU di Taman Pancasila Karanganyar pada Sabtu (27/5/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)
Solopos.com, KARANGANYAR — Dukungan untuk calon presiden (Capres) yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo, terus mengalir di Kabupaten Karanganyar. Kali ini dukungan datang dari sukarelawan yang mengatasnamakan Ganjar Gaskeun Milenial Unity (GG MU).
Dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai capres di Pemilu 2024 ini dideklarasikan di Taman Pancasila, Sabtu (27/5/2025) siang.
Koordinator Nasional GGMU, Bustanul Iman, mengatakan ada lima poin yang dibacakan dalam deklarasi dukungan untuk Ganjar Pranowo. Poin-poin di antaranya siap mendukung dan mengawal Ganjar Pranowo maju dan menang dalam Pilpres 2024, berkomitmen menggalang anak muda dan seluruh lapisan masyarakat untuk mengantarkan Ganjar Pranowo menang dalam Pilpres.
Selanjutnya, mereka juga siap menjadi mitra Ganjar Pranowo dalam melakukan sosialisasi kinerja dan kegiatannya, baik melalui virtual maupun kegiatan praktis secara langsung kepada masyarakat. Anak-anak muda ini juga berupaya mewujudkan visi misi organisasi relawan GGMU dengan menolak dan menentang politisasi agama dan propaganda politik identitas.
Kemudian menyatakan siap sedia sebagai anak-anak muda Muhammadiyah menjadi garda terdepan dalam menjaga Pancasila dan NKRI. “Ini deklarasi kami untuk dukungan Ganjar Pranowo pertama di Indonesia,” kata Bustanul.
Dia mengatakan memilih Karanganyar sebagai lokasi deklarasi karena wilayah ini merupakan tanah kelahiran Ganjar Pranowo. Dalam deklarasi tersebut, para pemuda yang mengatasnamakan anak muda Muhammadiyah ini membakar tulisan politik identitas dan menolak politisasi agama dalam Pilpres 2024. GG MU akan menggalang anak muda, khususnya dari alumni anak Muhammadiyah untuk mendukung Ganjar Pranowo.
“Deklarasi akan kita lanjutkan di seluruh daerah,” sambung Bustanul.
Pihaknya siap membuka pintu bagi anak muda lain untuk bergabung terutama mereka yang menolak politisasi agama dan politik identitas dalam Pilpres mendatang. Pihaknya lebih menekankan kepada kampanye kebinekaan.