SOLOPOS.COM - Mahasiswi asal Setren RT 002/RW 005, Kedungombo, Baturetno, Wonogiri, Fety Fatimah menjadi lulusan terbaik dalam Wisuda Sarjana ke-51 dan Magister ke-21 Universitas Veteran (Univet) Bangun Nusantara (Bantara) Sukoharjo pada Sabtu (13/5/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Mahasiswi anak petani asal Baturetno, Wonogiri, jadi wisudawan terbaik. Ia berhasil meraih gelar tersebut dalam Wisuda Sarjana ke-51 dan Magister ke-21 Universitas Veteran (Univet) Bangun Nusantara (Bantara) Sukoharjo pada Sabtu (13/5/2023).
Wisudawan terbaik itu adalah Fety Fatimah asal Setren RT 002/RW 005, Kedungombo, Baturetno, Wonogiri. Ia berhasil meraih indeks prestasi komulatif (IPK) nyaris sempurna, yakni 3,95. Fety merupakan mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Perempuan berhijab tersebut mengenyam pendidikan di Univet Bantara sejak 2019. Hebatnya perempuan 22 tahun ini menjadi lulusan pertama dan satu-satunya dari Prodi Pendidikan Biologi pada wisuda kali ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kiat sukses untuk mendapat IPK ini saya memanajemen tugas dan waktu kuliah. Saya juga berupaya untuk selalu berada di lingkungan yang positif untuk mencari relasi positif agar bisa mengembangkan diri,” kata Fety saat ditemui seusai wisuda.

Anak bungsu dari dua bersaudara tersebut juga mengaku mendapatkan beasiswa bidikmisi selama mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Perempuan yang menggeluti usaha pentol jamur itu juga pernah lolos dalam program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan mendapatkan hibah pendanaan hingga Rp9 juta.

Pada tahun terakhirnya berkuliah ia juga lolos dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kegiatan Kewirausahaan Nasional. Fety juga mengaku aktif dalam penelitian dan pengabdian dosen, serta berorganisasi dalam himpunan pendidikan.

“Dukanya dalam perkuliahan, saya harus meninggalkan teman-teman dan wisuda sendirian. Rasanya agak aneh ya karena yang lain bisa ramai-ramai,” kata dia.

Fety memilih pendidikan biologi lantaran sering mengikuti Olimpiade Biologi. Ia juga bercerita jika orang tuanya ingin dirinya menjadi guru. Sembari menunggu kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, ia memilih meneruskan usaha pentol jamur dan makanan ringan sekaligus membantu orang tua yang memiliki usaha katering.

Sementara itu, seorang mahasiswa asal Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Icho Dharma Tri Listiana, harus diwakili dalam wisudanya. Icho yang meninggal karena sakit mendapat penghargaan terakhir sebagai wisudawan setelah berhasil menyelesaikan studinya meski tak pernah memiliki kesempatan mengenakan baju toga.

Rektor Univet Bantara, Farida Nugrahani, mengatakan ada 315 mahasiswa yang diwisuda kali ini dengan 95 di antaranya meraih predikat cumlaude. IPK rata-rata seluruh wusdawan adalah 3,08. Sebanyak 14 mahasiswa dari 14 prodi mendapat predikat wisudawan terbaik.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan keluarga. Perjuangan, kesabaran, dan segenap upaya untuk menyelesaikan studi telah terjawab. Saat ini wisudawan telah berhasil meraih gelarnya,” jelas Farida.

Demi menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, sambungnya, Univet Bantara menerapkan kurikulum MBKM. Pihak kampus telah memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di luar kampus, baik di perguruan tinggi lain maupun instansi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya