SOLOPOS.COM - Penumpang menikmati layanan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri di Wonogiri, Selasa (8/8/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Kalangan pelajar sekolah hingga para pedagang pasar di Wonogiri sangat antusias menyambut pengoperasian Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng koridor VII Solo-Wonogiri yang baru saja diluncurkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Selasa (8/8/2023).

Mereka mengaku terbantu untuk bepergian ke Sukoharjo atau Solo. Bahkan beberapa pelajar mengaku bakal menjadikan BRT Trans Jateng sebagai sarana transportasi berangkat dan pulang sekolah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu memunculkan optimisme keberadaan BRT Trans Jateng bakal meningkatkan mobilitas warga Solo, Sukoharjo, dan Wonogiri menggunakan kendaraan umum dan mengurangi kendaraan pribadi.

Salah satu warga Wonogiri, Nafisa Nurul Azizah, 16, mengatakan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri akan sangat membantu bagi dia dan teman-teman sekolahnya ketika berangkat dan pulang sekolah.

Pelajar yang tinggal di Wonokarto itu berencana menggunakan moda transportasi publik tersebut untuk berangkat dan pulang sekolah di SMAN 1 Wonogiri. Jarak rumahnya dengan sekolah sekitar tiga kilometer. 

Biasanya dia diantar dan dijemput orang tuanya menggunakan sepeda motor untuk berangkat dan pulang sekolah. Itu dilakukan lantaran menurutnya transportasi yang ada sebelumnya di Wonogiri tidak begitu nyaman ditumpangi.

Selain itu transportasi yang ada kerap berhenti di sembarang tempat. “Kebetulan rute BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri ini kan dekat dengan rumah saya dan melewati sekolah saya, jadi nanti bisa naik ini. Apalagi ini nyaman ditumpangi,” kata Nafisa kepada Solopos.com saat menjajal menaiki BRT Trans Jateng, Selasa (8/8/2023). 

Menurut Nafisa, dengan kehadiran BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri juga akan memudahkan dia untuk bepergian ke Sukoharjo dan Solo. Selama ini, dia hanya mengandalkan kendaraan pribadi untuk dolan ke Solo. Itu pun jarang dilakukan.

Rutin Kulakan Baju di Solo

“Karena sudah ada ini [BRT] nanti mau sering-sering pergi ke Solo sama teman-teman,” ujar dia. Warga Selogiri, Murni Rahayu, 48, juga mengungkapkan hal serupa. Setelah menjajal layanan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri, dia mengatakan akan lebih sering menggunakan layanan transportasi umum itu baik di dalam kota maupun keluar kota.

Biasanya dia mengandalkan taksi online untuk pergi ke Solo. “Kayaknya akan pakai BRT terus. Nyaman soalnya,” kata dia.

Salah satu pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Naning, juga mengatakan akan sangat terbantu dengan adanya BRT Trans Jateng. Ia mengaku setiap pekan harus pergi ke Solo untuk kulakan pakaian di Pasar Klewer.

Sebelum ada BRT Trans Jateng, dia biasanya naik bus bumel dengan tarif Rp20.000/penumpang/perjalanan. Sedangkan tarif menaiki BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri hanya Rp4.000/penumpang sekali jalan.

“Murah sekali, alhamdulillah. Nanti bisa naik ini terus. Ini saya mau naik, mau ke Solo, ke Pasar Klewer kulakan baju. Saya jual baju di lantai II Pasar Wonogiri,” kata Naning saat ditemui Solopos.com di halte BRT Trans Jateng di Terminal Tipe C Wonogiri, Selasa.

Koordinator Operator atau Konsorsium BRT Trans Jateng, Edi Purwanto, mengatakan kehadiran BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri ini memang diharapkan bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di Solo, Sukoharjo, dan Wonogiri.

Dengan tarif murah dan fasilitas yang menawarkan keamanan dan kenyamanan, warga akan beralih menggunakan transportasi umum tersebut. 

“Mudah-mudahkan mobilitas warga naik sepeda motor berkurang dan bisa memanfaatkan layanan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri sebaik-baiknya,” ucap Edi kepada Solopos.com di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Selasa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya