SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sejak enam bulan terakhir, ia disandera oleh anak kandungnya, Setyowati Sri Hastuti, 40, di dalam rumahnya sendiri.
Penyekapan ini berakhir setelah petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali, kepolisian setempat, kecamatan dan desa meringkus paksa Setyowati, Sabtu (29/10/2011) dan menyelamatkan Sumarni. Perempuan yang ternyata menderita kelainan jiwa itu akhirnya dikirim ke RS Jiwa di Kecamatan Wedi, Klaten.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Espos di lokasi kejadian, selama ini Sumarni hanya bisa pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa. Ini karena Setyowati selalu mengancam dengan menggunakan senjata tajam jika kemauannya tidak segera dituruti.
Kasi operasional Satpol PP Boyolali, Dwi Purdiyanto, mengungkapkan pihaknya langsung meluncur ke Sambi setelah menerima informasi tentang kejadian itu. Ketika tiba di tempat kejadian, jajaran Muspika sudah menunggu. Semula ada informasi bahwa Setyowati membawa senjata tajam sehingga Satpol PP dan polisi dari Polsek Sambi bersikap hati-hati.
Petugas serta warga setempat sempat berusaha membujuk Setyowati agar mau keluar rumah. Namun, justru terdengar suara Sumarni yang berteriak-teriak. Sejumlah petugas lantas berusaha mendobrak pintu belakang agar bisa masuk rumah. Mereka langsung mengamankan Setyowati.
Ia melakukan perlawanan dan berupaya meloloskan diri. Petugas segera membawanya keluar rumah dan dibawa ke rumah sakit jiwa Klaten untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Saya enggak berani macam-macam. Jika anak saya itu ngamuk memang mengancam. Apalagi kalau permintaannya tidak dituruti,” papar Sumarni yang terlihat syok setelah disekap di dalam rumah cukup lama.
(rid, yms)
