SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pendidikan SMA/SMK (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI — Kelompok anak tidak sekolah (ATS) usia SMA di Wonogiri bisa mendaftar di Sekolah Menengah Atas Negeri/Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMAN/SMKN pada penerimaan peserta didik baru atau PPDB 2023 ini.

Hal itu sesuai instruksi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) yang meminta sekolah memberikan kuota khusus kepada ATS dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMAN/SMKN 2023.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng VI, Sunarno, melalui staf bidang SMA/SLB, Lilik Lestari, mengatakan ada kuota khusus jalur afirmasi dalam PPDB SMAN/SMKN untuk ATS.

Total kuota untuk jalur afirmasi yakni 20% dari daya tampung masing-masing sekolah. Dari kuota total jalur afirmasi itu, sebanyak 3% di antaranya untuk afirmasi khusus anak tidak sekolah termasuk di Wonogiri. 

Sebagai informasi, jalur afirmasi diperuntukkan calon peserta didik dari keluarga tidak mampu, anak yatim dan/atau piatu, anak panti asuhan, atau ATS. Kelompok ATS dalam hal ini meliputi anak usia 16 tahun-21 tahun yang tidak sekolah karena alasan ekonomi, sosial, atau kesehatan. 

Sebagai informasi Cabang Disdikbud Jateng VI mencakup tiga wilayah meliputi Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Menurut Lilik, di Cabang Disdikbud Jateng VI, hanya Sragen dan Wonogiri yang terdapat jalur afirmasi khusus ATS.

Hal itu karena di dua kabupaten itu tercatat masih terdapat anak tidak sekolah. Dia menerangkan berdasarkan data dari pemerintah pusat, di Wonogiri masih ada 1.200 anak tidak sekolah untuk usia SD, SMP, dan SMA.

Verifikasi dan Evaluasi

Tetapi setelah dilakukan verifikasi dan evaluasi, jumlah ATS di Wonogiri tidak sampai 1.000 anak. Menurut dia, untuk ATS usia SMA di Wonogiri, tercatat sekitar 500 anak. 

“Kami sudah bentuk tim untuk melakukan verval [verifikasi dan evaluasi] jumlah data ATS di Wonogiri. Tim mendatangi door to door anak yang terdata ATS. Ternyata banyak di antaranya yang sudah sekolah atau mondok [pendidikan di pondok pesantren],” kata Lilik saat dihubungi Solopos.com via telepon, Kamis (22/6/2023).

Lilik menjelaskan ATS yang masih usia SMA atau 16-21 tahun dipersilakan mendaftar jalur afirmasi di SMAN/SMKN Wonogiri pada PPDB tahun ini. ATS yang sudah berumah tangga pun tetap diizinkan mendaftar dalam PPDB 2023 ini.

“Pokoknya selama usia ATS itu memenuhi syarat untuk masuk SMA, walaupun dia sudah menikah atau punya anak tetap boleh mendaftar,” ujar da.

Berdasarkan data pokok pendidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, jumlah SMAN di Wonogiri ada 13 sekolah, sedangkan SMKN ada delapan sekolah.

SMAN/SMKN itu tidak tersebar merata di seluruh kecamatan di Wonogiri. Bahkan tiga SMAN dan dua SMKN dari total yang ada di Wonogiri berada di Kecamatan Wonogiri. Sementara jumlah kecamatan di Wonogiri ada 25 kecamatan.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Wonogiri, Gino, mengatakan ada 393 anak tidak sekolah dengan perincian usia SD (7-12 tahun) sebanyak 16 anak, usia SMP (13-16 tahun) sejumlah 56 anak, dan usia SMA (15-18 tahun) sebanyak 321 anak.

Penyebab Tidak Sekolah

Data tersebut dihimpun sejak 2022 lalu. Gino menjelaskan Disdikbud Wonogiri  sudah mengantongi nama dan alamat anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah tersebut. Petugas sudah mendatangi anak-anak tersebut untuk mencari tahu penyebab mereka tidak sekolah.

Ada beberapa faktor penyebab ratusan anak itu tidak melanjutkan sekolah antara lain malas sekolah, anak berkebutuhan khusus (ABK), dan faktor ekonomi sehingga memilih bekerja. 

“Ini sudah mulai tangani, kami analisis. Misalnya untuk ATS usia SD yang jumlahnya ada 16 anak. Itu sudah diketahui, lima anak sudah mau melanjutkan sekolah, enam anak itu ABK, dan lima anak lain memang tidak mau sekolah,” kata Gino saat ditemui Solopos.com di Kantor Disdikbud Wonogiri, Kamis (22/6/2023).

Dia melanjutkan Disdikbud Wonogiri tengah berupaya agar mereka tetap mendapatkan pendidikan baik formal maupun nonformal. Mereka para ATS tetap diutamakan untuk bisa melanjutkan sekolah formal sesuai dengan jenjang usia SD, SMP, atau SMA sederajat.

Alternatif lain yaitu dengan memberikan mendorong mereka mengikuti pendidikan nonformal di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 

Untuk diketahui ada tiga jalur pada PPDB SMAN di Jateng yaitu zonasi (55%), afirmasi (20%), perpindahan orang tua (5%), dan prestasi (20%). Sedangkan PPDB SMKN ada tiga jalur meliputi afirmasi (15%), prestasi (75%), dan domisili terdekat (10%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya