SOLOPOS.COM - ilustrasi keramaian di tempat wisata Cepogo Cheese Park, Minggu (25/12/2022). Disporapar mengimbau pengelola tempat wisata untuk waspada menjelang libur akhir tahun dengan bencana. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali mengimbau para pengelola wisata untuk bersiap mewaspadai bencana dan mempersiapkan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Kepala Disporapar Boyolali, Supana, memberikan imbauan kepada pengelola pariwisata. Pertama untuk pengelola wisata yang memiliki ruang terbuka atau outdoor, untuk melaksanakan pemangkasan terhadap cabang pohon.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Pemangkasan cabang pohon tersebut guna mengantisipasi agar tidak ada pohon tumbang yang berpotensi menyebabkan kerugian jiwa dan harta benda,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (28/12/2022).

Imbauan selanjutnya, Supana mengatakan untuk bangunan yang tidak layak destinasi untuk tidak dipakai karena akan membahayakan masyarakat.

Lalu, ia juga meminta pengelola wisata untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan terutama penanganan sampah dan drainase air hujan agar tak menyebabkan banjir.

Supana menambahkan bagi pengelola wisata dalam menjalankan usahanya maka bisa mengedepankan profesionalisme, memperhatikan kenyamanan dan keselamatan pengunjung.

“Terutama di keramaian massa, seperti pentas musik, waterboom, taman satwa, dan lokasi wisata lain,” kata dia.

Kemudian, ia juga mengimbau pengelola melakukan pemeriksaan pemantauan terhadap kelayakan sarana angkutan wisata baik di darat maupun di air. Terutama di Boyolali, kelas Supana, memiliki destinasi wisata air seperti Waduk Kedung Ombo, Pengging, dan Tlatar.

Supana ingin memastikan jika ketersediaan sarana prasarana keselamatan pengunjung wisata air seperti jaket pelindung, pelampung, dan sebagainya dapat diperhatikan.

“Kami imbau juga untuk tetap menetapkan dan menerapkan standar operasional prosedur dalam pengelolaan daya tarik wisata dan tetap menjalankan prokes guna mencegah penyebaran Covid-19,” kata dia.

Ia juga meminta pengelola destinasi wisata untuk mengedepankan kewaspadaan dan menyiapkan skenario penanganan darurat saat terjadi bencana atau kecelakaan.

Selanjutnya, ia juga mengingatkan pengelola untuk selalu mengantisipasi antrean pengunjung dan menyiapkan lahan parkir yang cukup.

“Selanjutnya kami imbau kepada para pengelola destinasi untuk selalu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi adanya ancaman keamanan dan timbulnya kemacetan yang diakibatkan peningkatan jumlah kunjungan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB), Lilik Triwahyu, mengungkapkan tim KRIB selalu melakukan pembersihan rutin di lingkungan dan kawasan wisata. Tak hanya itu, pihaknya juga melaksanakan koordinasi dengan Polsek Mojosongo terkait pengamanan wisata saat libur Nataru.

“Kami membuat satu pos pengamanan di Kebun Raya Indrokilo bersama Polsek Mojosongo. Kemudian, kami akan selalu koordinasi dengan Dinas Perhubungan yang mengelola parkir,” kata dia kepada Solopos.com.

Koordinasi juga ia lakukan bersama dinas-dinas terkait seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali yang menangani pedagang. Tak hanya itu, petugas KRIB juga akan melakukan perbaikan infrastruktur.

“Jadi semisal terjadi hujan besar, saluran drainase sudah kami bersihkan dan telah dibuatkan juga saluran-saluran pembuangan untuk antisipasi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya