Soloraya
Kamis, 5 Oktober 2023 - 16:16 WIB

Ancaman Kebakaran di Solo, Ground Tank Kampung Mendesak Direalisasikan

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua FPDIP DPRD Solo YF Sukasno menyebut Solo mendesak tiap kampung ada ground tank untuk tandon air jika terjadi kebakaran bisa dimanfaatkan. (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO—Musibah kebakaran yang membuat sejumlah rumah warga di Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo rusak, baru-baru ini, seolah menjadi pengingat pentingnya Ground Tank atau penampungan air dalam tanah di kampung-kampung.

Pendapat itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, saat diwawancara Solopos.com, Kamis (5/10/2023). Keberadaan ground tank kampung penting untuk optimalisasi penanganan musibah kebakaran di kampung padat penduduk.

Advertisement

Karakteristik Solo yang merupakan daerah permukiman yang padat, menurut dia, cocok bila menggunakan ground tank. Apalagi selama ini musibah kebakaran seringkali terjadi di permukiman penduduk dengan karaktristik jalan yang sempit.

“Mencermati musibah kebakaran di Kota Solo selama ini, kami semakin yakin bila kota ini butuh ground tank kampung. Penampungan atau tandon air ini sudah mendesak direalisasikan, agar penanganan musibah kebaran maksimal,” ujar dia.

Sukasno menjelaskan ground tank biasanya dibuat di ujung jalan lingkungan atau jalan kampung. Ketika terjadi kebakaran, Tim Damkar bisa memanfaatkan fasilitas itu dengan memasang selang air untuk kemudian disedot ke armada.

Advertisement

“Di Solo yang tipikal huniannya perkampungan, antisipasi kebakaran menjadi sangat penting. Kalau sekadar APAR [alat pemadam api ringan] kurang memadai. Ground Tank kampung adalah konstruksi bawah tanah untuk menampung air,” terang dia.

Politikus PDIP itu menjelaskan ground tank bisa dibuat dengan ukuran yang disesuaikan area yang tersedia. Misalnya panjangnya 10-15 meter, lebar 3-4 meter, dan kedalaman 3-5 meter. Ketika hujan turun, Ground Tank bisa untuk menampung air.

“Kalau hujan untuk menampung air. Konstruksinya sama dengan IPAL komunal yang sudah kami bangun di beberapa jalan kampung. Tapi kalau ground tank ini nantinya diisi air. Setiap RW minimal harus punya lima hingga 10 ground tank,” urai dia.

Advertisement

Secara pembuatan ground tank, menurut Sukasno, mudah dan relatif murah. Komisi III DPRD Solo sempat membahas wacana pembuatan ground tank dengan Kepala Dinas Damkar Solo, Sutarjo. Ketika itu dinas setuju dengan rencana tersebut.

“Tinggal dibahas di Badan Anggaran dan TAPD. Di luar pentingnya pembuatan ground tank, kami melihat penambahan armada Damkar Solo sangat mendesak dilakukan. Sebab nilai aset yang harus dilindungi dari kobaran api sangat besar,” kata dia.

Sukasno mengaku sudah menanyakan kebutuhan anggaran untuk membuat satu ground tank kepada konsultan perencana. Untuk ground tank sepanjang 20 meter, lebar tiga meter, dan kedalaman tiga meter, anggarannya Rp175 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif