SOLOPOS.COM - Suasana Festival Literasi Nasional 2024 di Tirtonadi Convention Hall, Sabtu (27/4/2024). Anggap literasi sebagai panglima, Nyalanesia gelar Festival Literasi Nasional 2024 yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO–Ratusan peserta dari berbagai daerah turut ramaikan puncak acara Festival Literasi Nasional 2024 yang digelar Nyalanesia di Tirtonadi Convention Hall, pada Sabtu (27/4/2024) pagi.

Ketua panitia Festival Literasi Nasional 2024 Imam Subchan menyampaikan bahwa acara itu merupakan puncak dari rangkaian acara literasi yang telah diselenggarakan bersama oleh Nyalanesia dan sekolah serta Dinas Pendidikan (Disdik) di beberapa wilayah di Indonesia.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain itu, dia juga bercerita bahwa yang menjadi peserta dalam acara itu ialah peserta didik, guru, Disdik, dan beberapa dinas terkait dari berbagai wilayah di Indonesia yang sebelumnya terlibat dalam rangkaian agenda literasi.

“Kebanyakan yang hadir saat ini adalah guru, pegiat literasi, dan murid-murid yang turut serta dalam agenda literasi. Selain itu juga ada dari dinas terkait, termasuk perwakilan Disdik dari beberapa daerah,” kata Imam Subchan saat ditemui Solopos.com di lokasi acara, Sabtu (27/4/2024).

Imam Subchan mengaku bahwa agenda literasi ini telah melibatkan hampir 80.000 murid dari sekitar 1.700 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. Juga telah menerbitkan hampir 2.000 buku bacaan yang bisa dinikmati oleh siapa sapa.

Ia beranggapan bahwa literasi merupakan panglima yang bisa membawa perubahan bagi cara pikir manusia terutama anak-anak agar mampu melawan kebodohan dan kemiskinan.  “Kami meyakini bahwa literasi dan numerasi merupakan panglima, jadi harus terus digalakkan di seluruh Indonesia,” kata dia.

Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh Sekretaris Disdik Solo Abdul Haris Alamsah dalam sambutan membuka acara Festival Literasi Nasional 2024.

Pertama, ia menyampaikan bahwa perihal literasi dan numerasi saat ini menjadi standar pelayanan minimal. Artinya, lanjut dia, literasi dan numerasi harus diadakan oleh pemerintah daerah dan melibatkan para siswa dan guru yang ada di tiap-tiap daerah.

“Tantangan saat ini ada empat. Satu, terkait dengan sumber daya manusia. Dua, terkait perubahan kurikulum. Tiga, terkait perencanaan berbasis data. Empat, terkait digitalisasi sekolah. Dan ini pengentasan ini harus didahului oleh bapak dan ibu guru yang paham literasi,” kata dia dalam sambutan.

Abdul Haris menjelaskan bahwa literasi tidak sekadar kemampuan membaca dan menulis. Lebih dari itu, lanjut dia, bahwa literasi merupakan kemampuan memahami dan mengolah informasi yang ada.

“Karena itu, dengan adanya acara Festival Literasi Nasional ini, kami sangat senang dan mendukung. Dengan acara semacam ini bisa menjadi pintu masuk anak-anak agar meningkatkan literasinya,” kata dia.

Menurut dia, literasi sangat penting karena segala macam kegiatan saat ini membutuhkan kemampuan literasi.

“Saat ini, kalau kita lihat, orang-orang dengan tingkat literasi yang agak kurang itu adalah yang sering tertipu dengan judi online, pinjaman online, dan sebagainya. Jadi mohon bersama tingkatkan kompetensi untuk literasi kita semua,” kata dia.

Kedua, Abdul Haris juga menyoroti terkait sarana dan prasarana dalam meningkatnya literasi. Ia menganggap penting pengadaan buku dalam jumlah besar dan kemudahan mengakses buku-buku itu. Buku-buku memungkinkan untuk melihat kompleksitas kehidupan yang sebenarnya saling berpilin satu sama lain.

“Yang pokok itu bukan buku teks, justru buku nonteks. Sekolah-sekolah di Solo kami imbau untuk menambah buku nonteks, dibanyakim judulnya, nggih.” kata dia.

Ia berharap untuk kedepannya agar bisa bekerja sama dalam menghadirkan agenda literasi di Kota Solo. Karena kami di Disdik sangat senang dan yakin agenda seperti ini membawa dampak yang baik dan bermanfaat” ungkap dia.

Acara Festival Literasi Nasional 2024 tidak hanya bisa diikuti secara luar jaringan (luring) namun juga bisa melalui dalam jaringan (daring), yakni lewat siaran langsung di YouTube dan Zoom Meeting.

Salah satu peserta Festival Literasi Nasional yang berasal dari Merauke, Papua Selatan, Erny, menyampaikan perasaan senangnya bisa turut hadir di Solo.

Erny yang merupakan salah satu guru di SMP Yapis Merauke sekaligus Sosialisator Penggerak Literasi, tampak hadir dengan menggunakan atribut khas Papua berupa mahkota dengan rumbai-rumbai yang terbuat dari bulu burung kasuari.

Ia hadir di Solo bersama dua orang lainnya yang juga dari Merauke, yakni satu temannya yang juga guru dan satu muridnya, untuk menghadiri acara Festival Literasi Nasional 2024.

“Sampai di Solo malam tadi pukul 21.00 WIB. Dari Merauke [terbang] transit di Makassar, Makassar [terbang] ke Surabaya. Dari Surabaya naik travel menuju Solo,” kata dia saat ditemui Solopos.com di lokasi acara, Sabtu (27/4/2024).

Ernya menjelaskan bahwa jauh-jauh menghadiri acara itu di Solo karena sekolahnya terlibat dalam agenda kepenulisan buku yang masih merupakan rangkaian acara festival itu sekaligus menjadi nominator karya terbaik.

“Kesannya mungkin pada perjalanan yang luar biasa, kemudian sambut dengan hangat oleh Kota Solo,” kata dia.

Ia berharap setelah selesai acara Festival Literasi Nasional 2024 itu bisa menjadi inspirasi bagi teman-temannya yang ada di Merauke sana.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya