Soloraya
Rabu, 28 Juli 2021 - 11:34 WIB

Anggaran Penanganan Covid-19 Klaten Ditambah Jadi Rp25 Miliar, untuk Apa Saja?

Taufiq Sidik Prakoso  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN – Alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19 di Klaten bakal ditambah menjadi Rp25 miliar. Jika anggaran yang dialokasikan masih kurang, pemkab menyiapkan persediaan anggaran hingga Rp40 miliar.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan penanganan Covid-19 menggunakan pos anggaran BTT. Tahun ini, alokasi anggaran BTT senilai Rp15 miliar. Alokasi anggaran itu diperkirakan sudah terealisasi hampir 50 persen.

Advertisement

“Untuk pengadaan sembako bagi warga terkonfirmasi yang menjalani isolasi. Kemudian untuk penambahan tempat tidur [khusus pasien Covid-19] di RSD Bagas Waras Klaten. Kemudian untuk pembelian kebutuhan APD, hingga obat-obatan,” kata Mulyani saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Pernah Hidup Susah Jadi Alasan Kades Birit Klaten Rela Belikan Peti Jenazah untuk Warganya

Advertisement

Baca juga: Pernah Hidup Susah Jadi Alasan Kades Birit Klaten Rela Belikan Peti Jenazah untuk Warganya

Alokasi anggaran itu juga untuk mendukung pengoperasian tempat isolasi terpusat tingkat kabupaten. Soal tempat isolasi terpusat di tingkat kecamatan, Mulyani mengatakan dioperasikan secara gotong royong dari kecamatan bersama desa dan unsur lainnya yang ada di masing-masing kecamatan.

Masih Ada Persediaan

Mulyani mengatakan anggaran BTT ditambah Rp10 miliar hingga dana untuk penanganan Covid-19 yang disiapkan melalui APBD menjadi Rp25 miliar.

Advertisement

Baca juga: 6 Tabung Oksigen Tersedia di Sidowayah Klaten untuk Bantu Pasien Covid-19

Camat Ngawen, Anna Fajria Hidayati, mengatakan tempat isolasi terpusat di Kecamatan Ngawen berada di kantor Sub Polsek Ngawen. Di tempat itu ada 11 kamar yang bisa dimanfaatkan untuk tempat isolasi terpusat.

“Fasilitas tempat tidur terisi komplet termasuk ada televisi untuk hiburan,” kata dia.

Advertisement

Anna mengatakan pengoperasian tempat isolasi terpusat dilakukan secara gotong royong. Kebutuhan logistik mendapatkan dukungan dari pemerintah desa, BPBD, serta ada kalangan swasta.

“Yang ditempatkan di tempat isolasi terpusat mereka yang tanpa gejala atau bergejala ringan,” ungkap dia.

Baca juga:Walah! Sudah Pandemi, 3 Desa di 2 Kecamatan Klaten Ini Juga Krisis Air Bersih

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif