SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Solo (Solopos.com) – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo masih memiliki anggaran senilai Rp 3,5 miliar untuk membayar klaim Program Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) di 13 rumah sakit rekanan. Anggaran itu diharapkan cukup untuk membayar klaim selama empat bulan mulai September-Desember.

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala DKK Solo, dr Siti Wahyuningsih mengatakan anggaran Rp 3,5 miliar itu berasal dari sisa dana Rp 16 miliar yang dialokasikan dalam APBD 2011 senilai Rp 1,5 milar, ditambah dana dari APBD Perubahan senilai Rp 2 miliar. “Dengan asumsi rata-rata pengajuan klaim Rp 750 juta per bulan, saya kita anggaran itu akan cukup untuk empat bulan,” kata Ning, sapaan akrabnya, saat ditemui Espos di Balaikota, Selasa (25/10/2011).

Ning menjelaskan pengajuan klaim bulan September ada yang belum dibayar karena masih ada beberapa rumah sakit yang pengajuan klaimnya belum selesai diverifikasi atau masih dalam proses pengajuan ke DPPKA. Bulan Oktober masih berjalan dan baru ada satu rumah sakit yang mengajukan klaim.

Ning berharap pada akhir tahun nanti pihaknya tidak perlu menanggung utang klaim ke pihak rumah sakit seperti yang terjadi pada tahun lalu, di mana pada akhir tahun muncul klaim yang tidak terbayar dengan nilai mencapai Rp 5 miliar. Utang klaim itu terpaksa dibayar dengan mengambil jatah anggaran tahun berikutnya.

Untuk menghindari hal tersebut, Ning meminta pihak rumah sakit, mulai bulan November mengajukan klaim per pekan. Bukan per bulan sebagaimana biasanya. Hal itu akan memudahkan dalam proses verifikasi dan mempercepat pembayaran klaim. “Sebenarnya kalau pihak rumah sakit lebih tertib mengajukan klaim, pembayarannya pasti lancar kok. Wong uangnya juga ada. Saya tidak ingin pada akhir tahun muncul utang padahal sebenarnya masih ada uang,” katanya.

Mengenai pengajuan anggaran untuk tahun depan, Ning mengatakan mestinya sesuai dengan kebutuhan. Sejak awal sudah diperhitungkan kebutuhan anggaran PKMS senilai Rp 23,4 miliar. Namun, anggaran itu tidak pernah terpenuhi. Tahun ini, misalnya, dalam APBD hanya dianggarkan Rp 16 miliar, di tambah Rp 2 miliar dari APBD Perubahan. Dikurangi untuk membayar utang ke pihak rumah sakit senilai Rp 5 miliar, praktis hanya Rp 13 miliar yang benar-benar digunakan untuk klaim PKMS tahun ini.

Sementara itu, jumlah peserta PKMS pada tahun ini tercatat sebanyak 222.081 keluarga, terdiri atas PKMS silver sebanyak 209.291 keluarga dan PKMS gold sebanyak 12.790 keluarga. Jumlah itu masih ada kemungkinan berubah pada tahun depan. Pasalnya, selain penambahan baru, ada pula peserta PKMS silver yang beralih ke gold.

“Dari Januari-Oktober ini sudah ada sekitar 100 pendaftar PKMS gold. Tentu tidak semuanya akan disetujui. Harus melalui proses verifikasi. Jika memenuhi syarat nanti akan ditetapkan dengan SK Walikota,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PKMS, Ida Angklaita, saat ditemui terpisah.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya