Soloraya
Jumat, 10 Juni 2022 - 22:45 WIB

Anggaran Seni Budaya Sukoharjo Rp75 Juta Setahun Jadi Tantangan DKS

R Bony Eko Wicaksono  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Kesenian Sukoharjo (DKS), Sumarsono berfoto dengan peserta musyawarah kerja DKS di Hotel Tosan, Solo Baru, Kamis (9/6/2022). (Solopos-Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sumarsono kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Kesenian Sukoharjo atau DKS periode 2022-2025. Pengembangan seni dan budaya yang tidak disokong anggaran yang memadai menjadi tantangan pengurus DKS yang baru.

Kegiatan musyawarah kerja DKS digelar di Hotel Tosan, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Kamis (9/6/2022). Kegiatan itu dihadiri masing-masing anggota komite seni dan budaya yang berjumlah sekitar 70 orang. Sebelumnya, pengurus DKS periode 2017-2020 memaparkan laporan pertanggungjawaban program kegiatan kepada anggota komite seni dan budaya.

Advertisement

Selanjutnya, pimpinan sidang menyampaikan tata tertib mekanisme pemilihan pengurus baru DKS. Dalam kesempatan itu, para anggota komite seni dan budaya meminta agar Sumarsono kembali memimpin organisasi yang mewadahi para pegiat seni dan budaya di Kabupaten Jamu.

Sumarsono merupakan Ketua DKS periode 2017-2020. “Saya sudah uzur, sudah tua. Biarlah anak muda yang memimpin DKS sebagai wujud regenerasi. Namun, seluruh anggota komite seni dan budaya masih menginginkan saya untuk memberikan kontribusi dan sumbangsih untuk kemajuan seni dan budaya. Akhirnya, saya menerima mandat dari anggota komite seni dan budaya,” kata dia, Kamis.

Baca juga: Dewan Kesenian Sukoharjo Mau Musyawarah Usai 2 Tahun Vakum, Bahas Apa?

Advertisement

Pria yang akrab disapa Soni itu menyampaikan banyak tantangan pengembangan seni dan budaya di Sukoharjo. Salah satunya adalah minimnya anggaran pengembangan seni dan budaya. Selama dua tahun, alokasi anggaran hanya Rp150 juta. Artinya, anggaran pengembangan seni dan budaya dalam setahun hanya Rp75 juta.

Dana tersebut dibagikan kepada sembilan komite seni dan budaya untuk membiayai program kegiatan selama setahun. “Masing-masing komite seni dan budaya hanya menerima dana maksimal Rp10 juta selama setahun. Untuk dua kali-tiga kali kegiatan sudah habis,” ujar dia.

Ke depan, Soni bakal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo dan DPRD Sukoharjo untuk menambah alokasi anggaran pengembangan seni dan budaya. Sehingga, masing-masing komite seni dan budaya bisa menggelar beragam pertunjukan dan pameran yang menjadi wadah ekspresi para seniman di Sukoharjo.

Advertisement

Baca juga: Tenaga Honorer akan Dihapus, Rasio Guru-Murid di Sukoharjo Sudah Ideal?

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif