SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar rangka atap rumah warga terdampak proyek underpass Joglo, SOlo, Senin (16/10/2023). (Solopos/Joeph Howi WIdodo)

Solopos.com, SOLO–Proyek pembangunan underpass Joglo di wilayah Kecamatan Banjarsari menelan anggaran Rp300 miliar yang bersumber dari APBN. Penandatanganan kontrak antara pemenang lelang dan pengguna anggaran direncanakan pada 6 November.

Pantauan Solopos.com, di laman pengadaan secara elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jumat (27/10/2023), nilai pagu anggaran dan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) pembangunan underpass Joglo senilai Rp300.017.966.000.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Saat ini, proses lelang dalam tahap masa sanggah. Jika tak ada peserta lelang yang menyanggah maka dilanjutkan penandatangan kontrak antara pemenang lelang dan pengguna anggaran pada 6 November.

Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah 3 Jawa Tengah telah melakukan pembebasan lahan dan bangunan milik warga yang terdampak proyek pembangunan underpass Joglo. Selain lahan dan bangunan milik warga, ada aset milik Pemkot Solo yang terkena proyek tersebut

Anggaran yang digelontorkan dalam pembebasan lahan senilai kurang lebih Rp400 miliar. Pembebasan lahan dan bangunan membentang sepanjang 1,2 kilometer di Jalan Ki Mangun Sarkoro-Jalan Sumpah Pemuda. Total lahan dan bangunan yang dibebaskan seluas 31.100 meter persegi.

“Anggaran pembangunan underpass Joglo berasal dari Kementerian PUPR. Proyek dilakukan secara multiyears hingga 2024,” kata Asisten Lahan Satker PJN Wilayah 3 Jawa Tengah, Agus Mulyono, belum lama ini.

Dari laman LPSE Kementerian PUPR, ada 3 peserta lelang dengan harga penawaran mendekati pagu, yakni PT Hutama Karya dengan harga penawaran Rp284.718.804.000, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk dengan harga penawaran Rp294.062.237.410,48, dan PT Adhi Karya dengan harga penawaran Rp295.818.195.664,91.

Setelah penandatangan kontrak kerja sama antara pemenang lelang dengan pengguna anggaran, proyek fisik bakal segera dikerjakan.

Proyek underpass Joglo melengkapi pembangunan rel layang atau elevated rail di simpang tujuh Joglo yang dikerjakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Proyek simpang Joglo merupakan salah satu wujud kolaborasi antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian PUPR, dan Pemkot Solo.

Saat pembayaran ganti rugi di Kelurahan Joglo, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan proyek elevated rail dan underpass di simpang tujuh Joglo bakal menjadi ikon baru Kota Solo. Hal ini bakal merubah kondisi wilayah Solo Utara yang berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis.

Menurut Teguh, simpang tujuh Joglo merupakan salah satu simpul kemacetan di Solo yang menjadi problem selama bertahun-tahun.

Dia berharap pembangunan mega proyek itu rampung tepat waktu pada tahun depan. “Ini menjadi sejarah baru di Solo. Bisa menjadi ikon Kota Solo yang patut dibanggakan. Dan jelas kondisi Solo Utara bakal berbeda setelah proyek ini selesai. Infrastruktur memadai bakal berdampak pada perekonomian daerah yang terus tumbuh,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya