SOLOPOS.COM - Agustina Wilujeng. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Piala Dunia U-20 di mana Solo menjadi salah satu venue diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan sepak bola nasional pascatragedi meninggalnya lebih dari 100 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu lalu.

Tragedi itu meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Di tengah upaya penindakan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu, sepak bola sebagai olahraga kebanggaan nasional diharapkan bisa terus berjalan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pendapat itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti, saat diwawancarai wartawan di Solo, Selasa (11/10/2022) malam.

“Terkait tragedi kemanusiaan di Malang, kita semua berduka, dan sekarang pihak berwenang sudah melakukan tindakan, yang bertanggung jawab atas kejadian itu sudah mulai diproses,” tuturnya.

“Sekarang yang penting ke depan, sepak bola sebagai olahraga nasonal kebanggaan kita juga membuat masyarakat terhibur bisa terus berjalan,” imbuhnya.

Baca Juga: Bahas Sepak Bola Indonesia, Jokowi-Presiden FIFA Bertemu 18 Oktober 2022

Namun, Agustina menekankan agar dalam pertandingan-pertandingan berikutnya para penyelenggara pertandingan benar-benar memahami UU No 11/2022 tentang Keolahragaan yang baru disahkan Komisi X DPR RI. Menurutnya, di situ juga diatur tentang suporter, baik kewajiban mereka maupu haknya.

“Tak hanya suporter yang khusus dilembagakan, tapi juga para penonton. Yang juga harus dijaga tujuan menonton itu apa. Kan mereka mau have fun, mau rileks, dari seluruh kegiatan selama sepekan, mau menonton bola bersama anak istri itu juga harus jadi perhatian para penyelenggara dan panitia,” terangnya.

Sanksi dari FIFA

Politikus PDIP itu juga menilai tidak adanya sanksi dari FIFA atas tragedi di Stadion Kanjuruhan bisa menjadi obat yang mujarab agar sepak bola nasional terus melangkah ke arah perbaikan.

Baca Juga: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Satu, Total 132 Orang

Apalagi dalam waktu dekat ada agenda Piala Dunia Under-20 (U-20). Event internasional itu diharapkan menjadi kebangkitan olahraga nasional, khususnya sepak bola.

“Sebentar lagi ada Piala U-20 ya bersyukurlah menjadi titik tolak olahraga nasional kita tidak melulu pada gaya lama. Ini ada modernisasi, ada regenerasi, ada tata cara pengelolaan yang lebih kekinian yang harus dijaga. Mari kita jaga bersama olahraga kita, utamanya sepak bola agar jadi olahraga yang menyenangkan dan aman,” serunya.

Ihwal rencana FIFA berkantor di Indonesia untuk membentuk tim transformasi sepak bola nasional bersama pemerintah, Agustina menyambut baik wacana. Sebab hal itu menunjukkan Indonesia masih dipercaya FIFA untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola.

Baca Jugaa: Dipimpin Iwan Bule, PSSI Penuhi Panggilan TGIPF Tragedi Kanjuruhan

Namun, dia menekankan agar setelah FIFA meninggalkan Indonesia kelak, kedisiplinan harus dijaga. “Jangan sampai setelah FIFA tidak ada, orang berpikir sudah enggak ada yang ngawasin. Tapi saya yakin orang Indonesia mau disiplin dan belajar dari pengalaman yang lalu. Tentu semua orang akan menjaga bersama,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya