SOLOPOS.COM - Ketua DPP IKA Undip Abdul Kadir Karding. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Anggota Komisi VII DPR, Abdul Kadir Karding, menilai wajar bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan cawe-cawe dalam menentukan siapa pemimpin Indonesia dalam Pemilu 2024. Sebagai kepala negara, Jokowi dinilai bertanggung jawab terhadap apa pun yang terjadi dengan negara ini.

“Kalau hal-hal baik untuk bangsa, ya tugas Presiden sebagai kepala negara memang begitu kan. Presiden itu sebagai kepala negara, apapun yang terjadi terhadap negara ini, dia ikut bertanggung jawab. Termasuk dalam bidang politik,” ungkap Karding saat diwawancara Solopos.com di sela-sela Gathering Ika Undip Soloraya di Terminal Tirtonadi Solo, Minggu (18/6/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bahkan, menurut dia, akan berbahaya bila proses politik dibiarkan saja mengalir tanpa terkawal. Apalagi, Karding melanjutkan Jokowi juga merupakan politikus nasional, sehingga wajar bila akan cawe-cawe dalam proses politik.

“Kalau politiik dibiarkan begitu saja dalam konteks tak terkawal, bahaya,” urai dia.

Karding menduga cawe-cawe yang akan dilakukan Jokowi dalam Pemilu 2024 terkait memastikan kelanjutan dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sebab dia pernah bertemu Jokowi dan meminta orang nomor satu di negeri ini untuk mendukung sosok yang akan melanjutkan IKN.

“Kalau saya ketemu Pak Jokowi saya omong begitu. Pak Jokowi harus mendukung yang akan melanjutkan IKN. Saya pernah bertemu. Nah mungkin konteks akan cawe-cawe Pak Jokowi di situ. Wajar lah cawe-cawe, orang politik kok. Orang politik masa gak boleh. Yang enggak boleh mendorong pelanggaran,” ujar dia.

Kendati mendorong agar IKN Nusantara bisa direalisasikan, Karding menyatakan organisasi IKA Undip yang dipimpinnya tak berpolitik praktis.

Dia memberikan kebebasan kepada 440.000 anggotanya memilih figur Capres-Cawapres sesuai pilihan masing-masing. Sikap itu diambil untuk tetap menjaga keutuhan organisaai dan sesuai kodrat pendiriannya.

“Saya bilang sama teman-teman, kita bukan parpol. Jadi kita beri kebebasan berdasarkan pilihan masing-masing, biar kami tidak pecah, kedua kami tidak melanggar kodrat pendirian organisasi. Jadi kalau mendukung silahkan, tapi sebagai pribadi, bukan organisasi Ika Undip,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya