SOLOPOS.COM - Politikus PDIP Solo Honda Hendarto mengkritik keras pelaksanaan Musrenbang di Hotel Alila, Sabtu (18/3/2023).

Solopos.com, SOLO — Kalangan anggota DPRD Solo belum mengetahui secara pasti berapa defisit yang terjadi di APBD Solo Tahun 2023.

Sebab proses audit APBD Solo 2022 masih berjalan, dan belum diketahui berapa nilai Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) tahun itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto, mengatakan defisit di APBD Solo 2023 sekitar Rp158 miliar baru sebatas perkiraan.

“Kami belum ngerti pasnya berapa, karena audit BPK masih berjalan. Semua yang kemarin baru sebatas perkiraan defisit, Rp158 miliar. Hanya gambaran kasar tanpa audit. Ini masih menunggu audit BPK. Masih pemeriksaan untuk melihat Silpa pastinya berapa. Sekarang masih perkiraan-perkiraan,” ungkap saat diwawancarai Solopos.com, Senin (3/4/2023) sore.

Honda menjelaskan hasil audit APBD Solo 2023 akan dirinci secara detail sehingga diketahui berapa Silpa-nya.

Disinggung rasionalisasi anggaran di setiap organisasi perangkat daerah (OPD), dia menilai sudah sewajarnya.

Menurutnya politikus senior PDIP itu, rasionalisasi harus dilakukan OPD untuk menutup asumsi defisit yang nilainya terbilang besar.

“Mesti ada rasionalisasi belanja dari seluruh OPD, termasuk Sekretaris DPRD Solo kan. Mestine perhitungan TAPD untuk menutup defsit diambilkan dari rasionalisasi,” urai dia.

Namun Honda mengaku tidak tahu pos-pos atau kegiatan apa saja yang dirasionalisasi. Sebab saat ini masih pembahasan eksekutif.

“Apa saja kami enggak ngerti, itu internal TAPD. Dan mestinya komunikasi ke Wali Kota dan Wawali. Program-program yang dirasionalisasi, aktivitas apa saja, mestinya semua sepengetahuan Wali Kota. Wali Kota sepakat atau tidak yang dirasionalisasi. Setelah itu dikomunikasikan ke pimpinan DPRD Solo,” urai dia.

Sedangkan Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, belum lama ini mengaku masih menunggu informasi dari TAPD Solo terkait defisit APBD 2023.

Setahu dia TAPD sudah meminta agar masing-masing OPD melakukan refocussing. Apa saja yang mesti di-refocussing pun menurut dia sudah disampaikan kepada OPD.

“Jadi TAPD dalam hal ini sudah memberikan pagu untuk refocussing ke masing-masing TAPD termasuk kami di DPRD dan Sekretaris DPRD Solo. Kemarin yang turun dari informasi Pak Sekretaris DPRD Solo, yang berkaitan dengan refocussing di DPRD Solo sekitar Rp2 miliar. Tapi detailnya kami menunggu,” ujar dia.

Disinggung kegiatan-kegiatan yang terkena refocussing anggaran, menurut Budi beberapa kegiatan prasarana jalan seperti saluran, juga kegiatan-kegiatan rutin seperti alat tulis kantor (ATK).

Termasuk kegiatan perjalanan dinas, dan makan-minum rapat.

“Pembangunan kelurahan dan taman cerdas tetap lanjut,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya