SOLOPOS.COM - Ilustrasi DPRD Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — DPRD Solo mewacanakan pergantian fasilitas laptop dengan tablet untuk menunjang kinerja para legislator mulai tahun depan. Pemanfaatan fasilitas pengganti laptop itu diyakini bisa menghemat anggaran fotokopi sampai ratusan juta rupiah.

Wacana pergantian fasilitas laptop dengan gadget baru itu sempat muncul dari Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD Solo, Muh Al Amin beberapa waktu lalu. Wacana tersebut menguat di kalangan anggota DPRD Solo, seperti Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekretaris FPKS DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, saat ditemui wartawan, Senin (29/9/2014), mengusulkan kepada pimpinan DPRD dan Sekretariat DPRD agar fasilitas laptop diganti dengan tablet pada 2015. Secara pribadi, Asih merasa terbantu dengan fasilitas laptop selama satu peride lalu (2009-2014). Dia sering menggunakan laptop hasil pinjam pakai dari pemerintah itu untuk mencari informasi, produk hukum, dan data untuk menunjang kinerjanya.

“Tapi, ke depan penggunaan laptop menjadi tidak efektif lagi. Lebih baik ke depan, kami mengusulkan agar fasilitas laptop itu diganti dengan tablet sehingga bisa hemat anggaran. Dari nilai barangnya, tablet lebih murah dibanding laptop. Harganya sekitar Rp5 juta/unit sudah cukup memadai bagi kami,” ujar Asih.

Dia berharap dengan fasilitas tablet, Sekretariat DPRD atau Pimpinan DPRD Solo cukup mengirim undangan berbasis teknologi informatika, yakni lewat email. Dia mengatakan hasil pembahasan APBD tidak perlu difotokopi, tetapi cukup diberikan dalam bentuk soft copy yang bisa dibuka lewat gadget itu.

“Jadi bisa hemat anggaran sampai ratusan juta rupiah. Misalnya, untuk pengadaan buku APBD yang tebalnya sampai lebih dari 1.000 halaman bisa habis berapa rupiah. Kalau dengan indeks harga fotokopi Rp200/lembar, sudah Rp200.000/orang. Padahal dalam setahun ada tiga dokumen APBD, belum dokumen lain, raperda, pansus, dan seterusnya,” urai dia.

Kalangan pimpinan DPRD Solo juga mendukung usulan itu. Ketua DPRD Solo, Teguh Prakosa, juga setuju dengan usulan pergantian laptop dengan gadget itu. Dia menilai fasilitas laptop kurang praktis dalam menunjang kinerja wakil rakyat. “Namun, semua itu tergantung Sekretariat DPRD. Laptop ini mau dilelang atau tidak juga wewenang Sekretariat DPRD, kan ada mekanisme penghapusan aset,” terang dia.

Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim, juga sependapat dengan usulan itu. Umar mengaku belum bisa memaksimal penggunaan laptop. Fasilitas itu, beber dia, dikembalikan ke Sekretariat DPRD jauh hari. “Saya kira dengan tablet, pemanfaatnya lebih luwes dan praktis. Harganya juga lebih murah,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris DPRD Solo, Tri Puguh Priyadi, membenarkan bila sudah ada perencanaan untuk pengadaan tablet bagi para anggota DPRD. Puguh, sapaan akrabnya, belum berencana melakukan penghapusan terhadap laptop. Puguh juga tidak hafal rencana anggaran untuk pengadaan tablet itu.

“Kondisi laptop yang kemungkinan bisa digunakan tinggal 38 unit dari 40 unit yang ada. Dari 38 unit itu, lima unit di antaranya harus diservis dulu. Ya, kalau lebih detailnya di bendahara. Rencana itu akan diajukan pada APBD 2015,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya