SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Kemenag Sragen, Ihsan Muhadi (kanan) menyerahkan berkas certificate of died (COD) almarhumah kepada perwakilan keluarga di rumah duka, Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Selasa (27/6/2023) lalu. (Istimewa/Kantor Kemenag Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang anggota jemaah haji asal Dukuh Ngembat RT 020/RW 010, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Sutiyem binti Kariyo Dikromo, 72, meninggal dunia di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi, Sabtu (24/6/2023) lalu. Almarhumah dimakamkan di Pemakaman Syaraya Makkah.

Hal itu disampaikan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Ahmad Ulin Nur Hafsun, saat bertemu Solopos.com seusai Salat Jumat di Masjid Taubah, Plumbungan, Karangmalang, Sragen, Jumat (30/6/2023). Ia mengungkapkan anggota jemaah haji asal Mojorejo, Karangmalang, Sragen, itu meninggal karena sakit. Dari keterangan keluarga, almarhumah memiliki riwayat sakit diabetes.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dalam istilah medisnya, jelas Ulin, meninggalnya almarhumah karena syok septik. Mengutip dari clevelandclinic.org, syok septik dalah kondisi medis serius yang dapat terjadi ketika ada infeksi di tubuh. Kondisi ini yang menyebabkan tekanan darah sangat rendah dan kegagalan organik akibat sepsis. Syok septik mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis segera dan ini merupakan tahap sepsis yang paling parah.

“Almarhumah berangkat bersama suami dan putra lewat Kloter 62. Saat pemberangkatan, seluruh anak-anaknya sudah berkumpul, baik yang ada di Jawa maupun luar Jawa. Mereka pun menunggui kepulangan orang tuanya sampai kembali ke Indonesia. Saat mendapatkan berita duka itu, anak-anaknya masih berkumpul di rumah duka. Kami datang memberitahukan kabar duka itu saat keluarga sudah tahlilan,” ujar Ulin.

Dia mengungkapkan meninggalnya almarhumah di Tanah Suci itu memang menjadi takdir dari Allah. Almarhumah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammad Saleh Basharahil Arab Saudi selama 10 hari. Setelah meninggal, kata Ulin, almarhumah juga disalatkan di Masjidil Haram pada waktu setelah Salat Magrib dan kemudian dimakamkan di Pemakaman Syaraya Makkah.

“Setelah mendapat informasi meninggalnya anggota jemaah haji Sutiyem, kami dari Kemenag langsung ke rumah duka di Dukuh Ngembat, Mojorejo, untuk menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga. Bela sungkawa itu atas nama Kemenag, mulai dari Menteri Agama, Kakanwil Kemenag Jateng, Kakankemenag Sragen, dan segenap panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Embarkasih Solo,” jelasnya.

Almarhumah meninggal sebelum wukuf. Untuk pelaksanaan ibadah haji lanjutannya dilakukan badal haji oleh petugas yang ditunjuk oleh PPIH sektor di Makkah dan memperoleh asuransi sebesar biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). Dana asuransi itu, kata dia, langsung ditransfer ke rekening almarhumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya