Soloraya
Kamis, 13 September 2018 - 21:15 WIB

Anggota Satpol PP Solo Meninggal Tak Wajar, Ini Komentar Tetangga

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Kematian Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan dan Penyuluhan Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satuan Polisi (Satpol PP) Solo Jaka Setiana yang tidak wajar menimbulkan tanda tanya di banyak kalangan.</p><p>Jaka Setiana ditemukan sudah <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180414/489/910389/penganiayaan-solo-tolak-bayar-uang-parkir-jukir-aniaya-warga-mangkubumen" title="Penganiayaan Solo: Tolak Bayar Uang Parkir, Jukir Aniaya Warga Mangkubumen">tak bernyawa</a> dengan tubuh penuh luka di teras depan kamar rumahnya di RT 005/RW009 Minapati, Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Kamis (13/9/2018) dini hari. Belum diketahui secara pasti apa penyebab meninggalnya Jaka. Belum pula ada penjelasan soal luka-luka di tubuhnya.</p><p>Keluarganya menyatakan sudah mengikhlaskan kepergian Jaka dan&nbsp; tak ingin polisi menyelidiki penyebab&nbsp;<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20170908/489/849678/penganiayaan-solo-pria-ini-meninggal-setelah-dihajar-massa-di-kantor-kelurahan-joyotakan" title="PENGANIAYAAN SOLO : Pria Ini Meninggal Setelah Dihajar Massa di Kantor Kelurahan Joyotakan">kematian</a> anggota Satpol PP Solo itu. Jaka langsung dimakamkan hari itu juga.</p><p>Sementara itu, para tetangga mengenal Jaka sebagai tokoh yang menggerakkan pengajian Jamaah Pengajian Sholawat Nariyah di kampungnya.</p><p>Salah satu anggota Jamaah Pengajian Sholawat Nariyah, Siti Markhamah, mengaku kali terakhir bertemu Jaka sepekan lalu saat ada pengajian. Pengajian biasanya digelar setiap bulan pada pekan kedua.&nbsp;</p><p>&ldquo;Jamaah terkejut semua. Dikira tetangga ada masalah dengan keluarga,&rdquo; katanya, Kamis (13/9/2018).</p><p>Dia mendapat kabar <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180417/489/910979/terungkap-mayat-di-kali-jenes-kleco-solo-korban-penganiayaan-anak-punk" title="Terungkap! Mayat di Kali Jenes Kleco Solo Korban Penganiayaan Anak Punk">meninggalnya</a> Jaka dari grup Whatsapp pengajian. Tak ada tanda-tanda sakit sebelumnya yang dia dengar karena Jaka sebenarnya sering bercerita jika menderita sakit.&nbsp;</p><p>Komunikasi dengan masyarakat juga bagus terutama di lingkungan tersebut. Apalagi Jaka pernah menjadi ketua rukun tetangga (RT) di wilayah tersebut.&nbsp;</p><p>&ldquo;Alhamdulillah selama Pak Jaka ada, pendidikan agama lumayan bagus di sini. Anggota jamaah pengajiannya sekarang mencapai 100 orang,&rdquo; kata dia.</p><p>Sebagai tetangga,&nbsp; Siti Markhamah sempat mengira kematian Jaka karena ada permasalahan dengan keluarganya.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif