SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto KUNJUNGI MUSEUM-Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Meutia Hatta Swasono didampingi Walikota Solo, Joko Widodo melihat berbagai koleksi Museum Radyapustaka, Solo, Kamis(7/7).

Solo (Solopos.com) – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Meutia Hatta Swasono, menilai bangunan bekas Pabrik Es Saripetojo Purwosari, Solo, layak untuk ditetapkan sebagai benda cagar budaya (BCB). Hal itu menurut Meutia, bila mempertimbangkan sejarah tahun didirikannya pabrik es tersebut pada tahun 1888 lalu.

KUNJUNGI MUSEUM--Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Meutia Hatta Swasono didampingi Walikota Solo, Joko Widodo melihat berbagai koleksi Museum Radyapustaka, Solo, Kamis(7/7/2011). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ya kalau melihat dari tahun didirikan, maka bangunan itu memang layak untuk menjadi BCB, dan dengan kondisi tersebut seharusnya bangunan tersebut memang dilindungi,” ungkap Meutia saat ditemui wartawan di sela-sela kunjungannya ke Museum Radya Pustaka Solo, Kamis (7/7/2011). Saat disinggung lebih jauh seputar polemik pembangunan mal dan persoalan menyangkut Saripetojo, Meutia enggan berkomentar banyak. “Kalau untuk persoalan itu sudah ada yang menanganinya sendiri,” jawabnya singkat.

Meutia juga menyesalkan adanya pembongkaran terhadap bangunan Saripetojo. Kendati demikian, Meutia mengaku akan membuat laporan tersendiri setelah setelah melihat secara langsung baik kondisi bangunan fisiknya maupun duduk permasalahan tersebut.

Di sisi lain, Meutia mengaku prihatin dengan kondisi sejumlah bangunan bersejarah yang saat ini kurang mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk di antaranya kondisi Museum Radya Pustaka. Pihaknya juga merasa prihatin dengan adanya kasus benda-benda koleksi museum yang hilang. “Hal ini juga memprihatinkan. Sebab aset museum di daerah, bukan merupakan aset daerah atau bahkan aset perorangan, melainkan aset bangsa yang seharusnya dijaga dan dikembangkan agar bangsa ini tetap memiliki jati diri yang kuat. Untuk itu, saya kira kita semua harus memiliki kepedulian untuk ikut menjaga dan mencari solusi bagaimana caranya bisa menjaga aset-aset ini,” katanya.

Upaya tersebut, menurut Meutia termasuk bagaimana mendorong pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab untuk menjaga aset tersebut, termasuk memberikan biaya yang cukup. “Buatlah hal ini sebagai prioritas,” tegasnya.

Pada kesempatan itu pula, selain mengunjungi Museum Radya Pustaka, Meutia beserta rombongan, didampingi Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) juga melihat kondisi Benteng Vastenburg Solo dan lahan bekas Pabrik Es Saripetojo meskipun hanya dari luar kawasan tersebut.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya