SOLOPOS.COM - Anggota Polsek Karanggede dan anggota Dalmas Polres Boyolali melakukan Karya Bakti dengan memotong pohon yang roboh di sekitar salah satu rumah warga di Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali, yang terkena dampak angin ribut, Sabtu (8/11/2014). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Angin kencang Boyolali, puluhan rumah di Kecamatan Wonosegoro diterjang angin ribut.

Solopos.com, BOYOLALI–Sebanyak 33 rumah yang berada di tiga desa Kecamatan Wonosegoro rusak ringan akibat diterjang angin ribut, Selasa (1/12/2015). Perbaikan rumah rusak akibat bencana itu rencananya diperbaiki Pemerintah kabupaten (Pemkab) Boyolali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Nur Khamdani, mengatakan angin ribut di Wonosegoro terjadi pada pukul 17.16 WIB. Sebanyak tiga desa terkena dampak angin ribut yakni Desa Bandung, Karangjati, dan Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro.

“Sebanyak 33 rumah rusak tersebut, tiga di antaranya tertimpa pohon. Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu,” ujar Nur saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (2/12/2015).

Nur mengatakan rumah yang rusak ringan sebagian besar kerusakannya pada bagian genting. Warga yang rumahnya rusak ringan tidak sampai mengungsi karena rumahnya masih bisa ditempati. Sementara rumah yang tertimpa pohon sementara waktu tinggal di rumah sodaranya.
BPBD, kata dia, langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu penanganan bencana secara darurat di tiga desa yang dilanda angin ribut.

Kemudian pada Rabu pagi bersama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) menyalurkan bantuan berupa logistik untuk warga yang sedang bekerja bakti memperbaiki rumah rusak.

“Kami menerjunkan tim ke lokasi yang bertugas mendata rumah yang rusak. Kerusakan kategori berat dapat bantuan senilai Rp3 juta/rumah. Sementara rumah roboh mendapatkan bantuan Rp5 juta,” kata dia.

Pemkab, lanjut dia, menganggarkan dana senilai Rp350 juta untuk memperbaiki rumah rusak akibat bencana. Satuan Kerja Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani perbaikan rumah rusak akibat bencana adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra).

Sementara itu, BPBD resmi mencabut status darurat bencana kekeringan di Boyolali sejak akhir November. Pencabutan itu dilakukan setelah hujan mulai turun di Boyolali.

“Kami masih memberikan bantuan air di empat kecamatan yakni Musuk, Juwangi, Wonosegoro, dan Kemusu meskipun sudah mencabut status darurat bencana kekeringan. Hal itu dilakukan karena hujan di Boyolali belum merata,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya