SOLOPOS.COM - Triyono, 43, warga RT 003/RW 008 Dukuh Tambas, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (20/5/2015), mengumpulkan sisa harta benda yang tersisa pascaterjangan lisus. (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Angin kencang Boyolali merobohkan satu rumah di Kismoyoso.

Solopos.com BOYOLALI — Lisus menerjang sebuah rumah gedek milik Triyono, 43, warga RT 003/RW 008 Dukuh Tambas, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Selasa (19/5/2015) siang. Rumah semipermanen itu roboh namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Meski demikian, seluruh perabot, perangkat eletronik, beserta sejumlah barang milik Triyono rusak parah. Kerugian yang dialami Triyono dan keluarganya ditaksir sejumlah Rp15 juta.

Menurut Triyono, 43, rumahnya roboh setelah diterpa lisus yang bergerak dari arah barat, yakni dari lapangan Kismoyoso menuju ke timur, ke arah rumah Triyono.

“Yang tersisa ya hanya sebagian kecil. Lemari pakaian hancur, meja jebol, TV pecah kacanya. Untung anak-anak waktu itu masih sempat keluar rumah, jadi tidak kebrukan,” kata dia kepada  saat sedang mengangkut fondasi bambu rumahnya yang masih tertimbun di antara reruntuhan, Rabu (20/5/2015)

Menurut Kepala Desa Kismoyoso, Joko Margono, rumah semipermanen yang ambruk akibat terjangan angin lisus tersebut sudah tua sehingga berpotensi ambruk saat diterjang angin. Joko menjelaskan kejadian serupa terakhir kali terjadi 2007-2008 lalu.

“Dulu rumah yang roboh juga sama, rumah dari gedek juga. Di Kismoyoso ada banyak rumah gedeg. Jumlahnya belum dapat kami pastikan karena masih dalam proses pendataan bersamaan dengan pendataan warga miskin,” kata dia saat dihubungi , Rabu sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya