Soloraya
Sabtu, 18 Januari 2014 - 13:34 WIB

ANGIN KENCANG KLATEN : Puting Beliung Menerjang, 1 Rumah Warga Manisrenggo Nyaris Roboh

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat kondisi rumah warga di Krogonalan, RT 002/001, Solodiran, Manisrenggo yang nyaris roboh setelah tertimpa pohon saat terjadi hujan deras dan angin kencang, Jumat (17/1/2014) sore.(Istimewa)

Solopos.com, KLATEN–Rumah milik warga Krogonalan, RT 002/001, Solodiran, Manisrenggo, Tuhono, 35, porak poranda setelah disapu angin kencang dan hujan deras, Jumat (17/1/2014) sore. Akibatnya, rumah korban terpaksa ditahan dengan bambu karena nyaris roboh.

Informasi yang dihimpun solopos.com, angin kencang dan hujan deras menerjang kawasan Solodiran, Manisrenggo, sekitar pukul 14.00 WIB. Kencanganya angin yang berhembus sempat membuat genteng rumah warga beterbangan. Bahkan, beberapa pohon pun bertumbangan karena tidak kuat menahan hembusan angin.

Advertisement

Salah satu warga setempat, Darmo, 65, mengaku mendengar bunyi retakan dari beberapa pohon yang ada disekitar rumahnya. Dalam hitungan detik, beberapa pohon besar yang ada di pinggir Sungai Cewok, seperti pohon ingas, melinjo dan bambu pun roboh.
Nahas, ketiga pohon yang roboh itu menimpa rumah yang terbuat dari gedek milik Tuhono, 35. “Sebelum roboh, saya sempat mendengar suara gemretek. Lalu tiba-tiba pohon-pohon roboh menimpa rumah milik tetangga saya, Pak Tuhono,” katanya saat ditemui wartawan di lokasi, Jumat petang.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah kemarin. Pasalnya, saat mengetahui rumah mereka tertimpa beberapa pohon besar, lima orang penghuni yang ada di dalam langsung berlarian ke luar untuk menyelamatkan diri. “Tidak ada korban jiwa, namun rumah dan perabot hancur karena sempat tertimpa pohon yang tumbang,” imbuhnya.

Setelah hujan reda, warga setempat langsung bergotong-royong membantu membersihkan puing-puing bangunan rumah dan perabot yang berserakan. Belum diketahui secara pasti kerugian materi akibat musibah itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp30 juta.

Advertisement

Pemilik rumah, Tuhono, 35, mengaku pasrah atas musibah yang menimpanya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan itu berharap pemerintah memberikan bantuan untuk membangun kembali rumah mereka yang nyaris roboh. Untuk sementara ini, sambungnya, keluarga korban tinggal di salah satu rumah warga setempat.

Sementara, Staf Seksi Kedaruratan Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Eddy Santosa, mengaku sudah mendapatkan informasi musibah tersebut. “Kami sudah mendapatkan informasi dan pada Jumat sore sudah mengirimkan bantuan logistik kepada keluarga korban,” katanya saat dihubungi solopos.com, Sabtu (18/1/2014).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif