Satu rumah yang rata dengan tanah adalah milik Kinah, 70, warga Gemawang Kidul RT 2/RW III Kelurahan Gemawang, Girimarto. Rumah utama seluas 8 x 12 meter terbuat dari kayu dan dinding gedhek, berikut sebuah kandang ternak di belakangnya, roboh tertimpa pohon sengon di belakang rumah.
Beruntung, saat kejadian, rumah yang dihuni Kinah bersama satu-satunya anaknya, Darno, 38, dalam keadaan kosong. “Kejadiannya kemarin (Selasa) pukul 16.30 WIB. Angin bertiup sangat kencang. Saya dan Ibu saya telah lebih dulu mengungsi ke rumah tetangga depan rumah. Biasanya memang selalu begitu, kalau ada angin kencang atau hujan deras, kami mengungsi ke rumah tetangga karena takut rumah roboh,” ungkap Darno, saat ditemui wartawan di sela-sela membersihkan puing-puing rumahnya, Rabu (15/12).
Camat Girimarto, Endrijo Rahardjo, yang juga berada di lokasi mengatakan warga sudah dikerahkan untuk gotong royong membantu membersihkan puing-puing. Warga juga telah berswadaya menyumbang dana sukarela untuk membantu perbaikan rumah itu, yang rencananya juga dikerjakan gotong-royong.
Endrijo menambahkan selain rumah Kinah, dua rumah lainnya yang rusak tertimpa pohon yang tumbang ditiup angin, Selasa sore itu, masing-masing milik Tami, 60, janda warga Dusun Keplekan RT 3/RW VII Desa Selorejo, dan rumah milik Timin, 50, warga Dusun Garon RT 3/ RW III Desa Semagar. Namun, kerusakan kedua rumah ini tidak begitu parah.
“Keduanya juga sudah mulai diperbaiki secara gotong-royong oleh warga. Total kerugian dari kerusakan tiga rumah itu kami perkirakan mencapai Rp 105 juta,” tambahnya.
shs