SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon tumbang. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Angin kencang Solo menyebabkan pohon-pohon di beberapa kawasan tumbang.

Solopos.com, SOLO — Angin kencang Solo menyebabkan pepohonan di kawasan Jl Slamet Riyadi dan Purwosari Solo bertumbangan. Seoarang mengalami luka, mobil dan batik pabrik juga tertimpa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Solo, Selasa (29/3) siang, membuat pohon asem di depan Kantor Satlantas Polresta Solo dan pohon cemara di depan Diamond Restaurant yang berusia puluhan tahun tumbang.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, tumbangnya pohon asem tersebut menimpa pengendara sepeda motor Supra Fit hitam berpelat nomor K 3185 LJ. Korban bernama Hijrah Faizal Rifai, 25, yang beralamat di Dusun Jeruk RT 002/RW 006 Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan ini mengalami luka di bagian kaki.

Saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor dari arah timur ke barat dan terkena sebagian ranting pohon asem yang ambruk ke sisi selatan Jl. Slamet Riyadi. Korban sempat mendapatkan perawatan di RS DKT Solo sebelum akhirnya dirujuk ke RS Moewardi untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

Dalam waktu yang relatif bersamaan, pohon cemara yang berusia puluhan tahun di depan Diamond Restaurant juga tumbang dan menimpa mobil Daihatsu Xenia silver berpelat nomor W 1524 BY yang terparkir di depan restoran. Bodi bagian belakang mobil tersebut pesuk.

Ambruknya dua pohon yang melintang di Jl. Slamet Riyadi itu, perjalanan Kereta Api Railbus Bathara Kresna sempat terhenti di rel kereta api sebelah barat Solo Grand Mall selama hampir satu jam. Kondektur Railbus Bathara Kresna, Sandy, mengatakan saat kejadian kereta api dari Wonogiri tersebut berisi 25 penumpang.

“Tadi ada 15 penumpang yang keburu mengejar kereta ke Jakarta dan tidak mau menunggu lalu naik becak dan armada lain dari sini. Saat ini masih ada 10 penumpang yang bertahan menanti jalan dibersihkan,” jelasnya.

Sementara itu, angin kencang juga membuat pohon tumbang dan menimpa Pabrik Batik Dewangga yang beralamat di Kampung Todipan RT 004/RW 006, Purwosari, Laweyan Solo. Pemilik Batik Dewangga, Reni Pratiwi, 39, mengaku belum bisa menaksir kerugian lantaran masih syok.

“Tadi ada enam pegawai yang sedang ngecap dan nyemok batik. Tiba-tiba ada angin kencang sampai atap seng pabrik terbang-terbang. Terus saya teriak ke anak-anak di sana untuk lari dari sana. Untung tidak ada korban luka. Kerugiannya belum bisa saya prediksi,” akunya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya