Angin kencang Sragen melanda Desa Banyurip, Sambungmacan, Minggu (25/1/2015). Bencana itu memicu kerugian lebih dari Rp350 juta.
Solopos.com, SRAGEN – Angin ribut yang melanda Desa Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Minggu (25/11/2015) sore, menyebabkan kerugian material lebih dari Rp350 juta. Jumlah tersebut merupakan total perkiraan jumlah kerugian rumah roboh, rumah rusak berat, dan rumah rusak ringan.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Salah seorang warga RT 012 Dusun/Desa Banyurip, Darmo Sumito, mengaku rugi hingga Rp100 juta setelah rumahnya roboh diterpa angin ribut yang terjadi hingga empat kali empasan tersebut.
Menurut Darmo, kerugian material cukup banyak tersebut karena sebagian besar perabot rumah tangga juga dalam kondisi rusak parah setelah tertimbun reruntuhan bangunan rumah yang roboh.
“Sekitar empat kali rumah saya diempas angin. Angin yang datang dari arah persawahan [ruang terbuka] itu langsung menerjang rumah warga. Rumah saya bisa dibilang menjadi yang pertama kali dihempas. Rumah lama-lama roboh tidak kuat menahan hembasan angin,” kata Darmo saat dijumpai
Sementara itu, salah seorang warga lain di RT 012 Dusun/Desa Banyurip yang rumahnya juga roboh terdampak angin ribut, Suwarno, mengklaim mengalami kerugian hingga Rp50 juta.
“Perabot di dalam rumah saya tidak begitu banyak. Kerugian pada material rumah yang roboh. Kami saat ini juga masih bingung. Harus membangun rumah lagi dengan uang siapa? Kami rata-rata hanya petani. Jika mengharuskan, kami harus tinggal di tempat tetangga atau saudara,” ujar Suwarno.
Senada dengan Suwarno, warga lain yang rumahnya rusak, Anto, 30, mengaku rugi hingga Rp5 juta setelah atap dan berbagai bagian rumah lainnya rusak.
Dijumpai di lokasi rumah roboh, Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, mengatakan semua rumah baik rumah roboh, rumah rusak sedang, dan rumah rusak ringan yang terdampak bencana akan mendapat bantuan dari Pemkab Sragen.
“Semua rumah akan dibantu anggaran APBD. Sementara ini baru dibantukan untuk rumah roboh, dua KK [kepala keluarga]. Sedangkan [rumah rusak] yang lain Dinsos akan melaporkan dalam waktu dekat,” kata dia.