SOLOPOS.COM - Warga membantu menyingkirkan gapura perayaan Imlek yang roboh di depan Pasar Gede, Rabu (13/2/2013). Hujan disertai angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dankerusakan sejumlah bangunan. (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS)


Warga membantu menyingkirkan gapura perayaan Imlek yang roboh di depan Pasar Gede, Rabu (13/2/2013). Hujan disertai angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dankerusakan sejumlah bangunan. (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Bencana angin ribut di Solo pada Rabu 13/2/2013 ditaksir mereguk kerugian hingga Rp500 juta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Kasi Satuan Perlindungan Masyarakat Satpol PP, Djoko Widodo, angka tersebut belumlah final.  Pihaknya masih menginventarisasi kerugian pada sejumlah wilayah, terutama di kampung-kampung.

“Pendataan masih terus berjalan. Dari kerusakan yang sudah terdata, kerugian ditaksir Rp500 juta,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/2/2013).

Pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kejadian serupa. Terlebih, pada Kamis (12/2), status Sungai Bengawan Solo sudah menyentuh siaga I. Djoko menyebut, Satpol PP terus memonitor wilayah mengingat cuaca di Solo masih cukup mengkhawatirkan.

“Koordinasi dengan elemen terkait terus dilakukan.”

Lebih jauh, Djoko mengatakan saat ini sebagian warga mulai berswadaya memperbaiki rumah yang terkena bencana. Di sisi lain, pihaknya mengakui masih ada pohon tumbang di kampung yang belum dibersihkan.

“Untuk jalan-jalan besar memang sudah dibersihkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Namun untuk kampung masih perlu tenaga ekstra.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya