Soloraya
Kamis, 7 Maret 2024 - 18:57 WIB

Angka Keikutsertaan Pria untuk KB di Solo Masih Rendah, Ini Penyebabnya

Candra Septian Bantara  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Keluarga Berencana (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com,SOLO–Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo mencatat pada 2023  jumlah pria di Solo yang ber-KB (Keluarga Berecana) baik dengan kondom maupun vasektomi hanya 23,69% atau 9.795 orang saja dari 41.439 pasangan usia produktif yang aktif ber-KB. Angka tersebut menunjukkan keikutsertaan pria untuk ber-KB  di Solo masih rendah.

Padahal DP3AP2KB Kota Solo memiliki target minimum pria ber-KB sebesar 30%. Artinya, target minimum tersebut belum tercapai dan wanita masih mendominasi keikutsertaan KB di Kota Bengawan dengan angka 76,31% atau 31.644 orang.

Advertisement

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surakarta (DP3AP2KB) Kota Solo, Purwanti, mengatakan setidaknya ada dua faktor yang membuat angka KB pria di Solo masih rendah.

“Pertama faktor budaya dan cara pandang, yang mana kebanyakan pria masih menganggap KB adalah kewajiban wanita bukan pria. Bahkan tak sedikit juga yang beranggapan jika ikut KB kejantanannya akan menurun. Kedua adalah faktor keyakinan, yang mana masih ada beberapa orang yang menganggap KB adalah tindakan yang tidak diperbolehkan,” ujar dia saat ditemui Solopos.com, Kamis (7/3/2024).

Advertisement

“Pertama faktor budaya dan cara pandang, yang mana kebanyakan pria masih menganggap KB adalah kewajiban wanita bukan pria. Bahkan tak sedikit juga yang beranggapan jika ikut KB kejantanannya akan menurun. Kedua adalah faktor keyakinan, yang mana masih ada beberapa orang yang menganggap KB adalah tindakan yang tidak diperbolehkan,” ujar dia saat ditemui Solopos.com, Kamis (7/3/2024).

Sementara itu, menurutnya seorang wanita sebetulnya memiliki kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk KB. Seperti munculnya miom atau daging tumbuh di dinding rahim dan punya riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Oleh karena itu, menurut dia, beban KB tidak boleh serta merta hanya dibebankan kepada pihak wanita. Dan jika seseorang wanita tidak memungkinkan ber-kB harusnya pria lah yang berinisiatif untuk KB.

Advertisement

Dengan kondisi demikian, Purwanti juga telah menyiapkan banyak strategi guna mendorong para pria yang sudah berpasangan di Solo tertarik untuk ber-KB.

Mulai dari sosialisasi secara rutin hingga memberikan reward atau hadiah kepada pria yang mau di KB vasektomi senilai Rp1.000.000 dan orang yang bisa mengajak pria lain vasektomi diganjar bonus Rp200.000.

“Kami gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait KB [pria ini dan melibatkan semua kalangan termasuk para linmas. Bahkan untuk pria yang mau ber-KB vasektomi kami akan berikah hadiah Rp1.000.000, dan yang ngajak akan dikasih bonus juga sebesar Rp200.000” ungkap dia.

Advertisement

Hal ini dilakukannya tidak lepas dari masih sangat minimnya minat pria di Solo untuk KB dengan metode vasektomi. Dari data DP3AP2KB pada 2023 peserta KB vasektomi di Solo hanya 153 orang atau 1,56% sementara sisanya memilih ber-KB dengan kondom.

Dia menuturkan jika seorang pria mau ikut KB termasuk vasektomi, bisa datang ke PLKB (Pusat Layanan Keluarga Berencana) di Balai KB atau kelurahan setempat. Biayanya gratis dan uang hadiah untuk vasektomi dikasih cash ditempat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif