Boyolali (Espos)–Angka kelahiran di Kabupaten Boyolali yang cukup tinggi setiap tahunnya belum mampu dikover sepenuhnya oleh Jampersal. Sebab, jumlah ibu melahirkan di Boyolali rata-rata mencapai 10.000 orang per tahun. Padahal, program Jampersal ini dikalkulasi hanya mampu melayani sebanyak 7.000 kelahiran.
“Memang, semua kelahiran tidak bisa dikover sepenuhnya menggunakan Jampersal. Jumlah ibu yang melahirkan mencapai 10.000 orang. Akan tetapi, sisanya dapat dilayani dengan Jamkesmas ataupun Jamkesda,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Yulianto Prabowo kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Jampersal merupakan program bantuan persalinan dari pemerintah pusat dengan anggaran Rp 3,7 miliar. Dijelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah provider Jampersal untuk melayani ibu melahirkan. Provider itu terdiri dari 29 Puskesmas, 47 Puskesmas pembantu, 4 rumah bersalin, Pos Kesehatan Desa di seluruh Kecamatan serta 29 bidan praktek swasta.
“Untuk satu persalinan normal biaya yang dialokasikan mencapai Rp 430.000,” terangnya. Yulianto menegaskan proses sosialisasi program ini terus dilakukan hingga ke tataran RT. Di antaranya, seperti melakukan pemasangan spanduk, lewat Puskesmas serta di tempat pelayanan kesehatan lainnnya.
(rid)