Soloraya
Kamis, 17 Februari 2022 - 16:03 WIB

Angka Kemiskinan di Sragen Naik, Ketimpangan Semakin Melebar

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN — Angka kemiskinan di Kabupaten Sragen pada 2021 lalu sebesar 13,83%. Dengan angka sebesar itu, Sragen berada di urutan kedelapan daerah dengan jumlah kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah.

Jumlah warga miskin berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mencapai 376.308 jiwa atau 134.670 rumah tangga miskin (RTM). Semetara berdasarkan pendapatan kabupaten/kota di Jawa Tengah 2021, pendapatan perkapita yang berada di garis kemiskinan itu untuk wilayah Sragen hanya Rp363.349.

Advertisement

Kondisi kemiskinan tersebut diungkapkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menyampaikan paparan kemiskinan di Sragen di hadapan puluhan petugas pencacah lapangan (PCL), Kamis (17/2/2022).

Baca Juga: Bupati Sragen Sambat ke Wagub Soal Angka Kemiskinan yang Tak Juga Turun

Sementara menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen, seperti dikutip dari situs resminya, persentase penduduk miskin di Kabupaten Sragen mengalami kenaikan dari 13,380% pada Maret 2020 menjadi 13,830 persen pada Maret 2021. Angka ini setara dengan jumlah penduduk miskin yang berada pada kisaran 122,910 ribu jiwa pada Maret 2021 atau bertambah sekitar 3.530 jiwa dalam setahun terakhir, dari 119.380 jiwa pada Maret 2020.

Advertisement

Pada Maret 2021, garis kemiskinan (GK) Kabupaten Sragen secara total sebesar Rp363.349 per kapita per bulan, meningkat sebesar 4,144% dibanding Garis Kemiskinan tahun 2020.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami sedikit kenaikan. P1 naik dari 2,175 pada tahun 2020 menjadi 2,390 di Maret 2021. P2 naik dari 0,526 pada tahun 2020 menjadi 0,600 di Maret 2021.

Baca Juga: Bappeda Sragen Pertanyakan Sedikitnya Jumlah Sampel Susenas 2021

Advertisement

Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi garis kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif