Soloraya
Senin, 16 Desember 2013 - 17:39 WIB

Angka Putus Sekolah Tinggi, Jumlah Anjal Berpotensi Bertambah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengemis (Dok/JIBI)

Solopos.com, SOLO — Tingginya angka putus sekolah di Solo membuat jumlah anak jalanan (anjal) berpotensi terus bertambah. Di sejumlah kelurahan seperti Kadipiro, Gandekan dan Penumping, angka anak yang mengikuti wajib belajar 12 tahun hanya menyentuh 50%.

“Hal ini tentunya perlu diberi penekanan. Solo sudah punya BPMKS yang bisa diakses warga secara luas,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat PP PA & KB, Anung Indro Susanto.

Advertisement

Anung menambahkan upaya percepatan menuju Kota Layak Anak (KLA) pada 2015 terus dilakukan melalui sejumlah kegiatan. Terakhir, pihaknya meluncurkan buku Profil Anak Kota Solo yang berisi strategi, konsep dan sasaran menuju KLA pada 2015.

“Buku ini dibagikan di 51 kelurahan sebagai pedoman dalam berkebijakan. Harapannya kegiatan menyongsong KLA dapat lebih terarah.”

Persoalan anjal memang masih menjadi rintangan Kota Solo menuju KLA pada 2015. Tak hanya anjal dalam kota, Pemkot pun dipusingkan dengan anjal luar daerah yang di-drop hampir setiap hari di Kota Bengawan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif