Soloraya
Rabu, 27 Oktober 2021 - 13:16 WIB

Angkat Dirut, RS PKU Muhammadiyah Sragen Ukir Sejarah

Tri Rahayu  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Sragen yang terletak di Jalan Sragen-Solo, Krikilan, Masaran, Sragen, mencetak sejarah dengan mengangkat seorang direktur utama (dirut) dan direktur pada Rabu (27/10/2021).

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng K.H. Tafsir melantik dr. Indra Agus Setyawan sebagai Dirut dan Mirah Rejeki sebagai direktur RS di Aula RS PKU Masaran.

Advertisement

Pelantikan tersebut dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen K.H. Abdullah Affandi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto, para pimpinan Muhammadiyah Sragen, para direksi rumah sakit lainnya.

Baca Juga: Soal “Kemenag Hadiah untuk NU”, Muhammadiyah Takkan Komplain

Advertisement

Baca Juga: Soal “Kemenag Hadiah untuk NU”, Muhammadiyah Takkan Komplain

Indra setelah dilantik memohon doa restu atas amanah baru yang diberikan. Dengan doa restu tersebut bisa mempermudah bagi Indra dan Mirah untuk mengembangkan RS ke depan.

Ketua PDM Sragen K.H. Abdullah Affandi menyampaikan pengangkatan dirut dan direktur di RS PKU Muhammadiyah Masaran ini merupakan sejarah baru karena sebelumnya tidak ada. Affandi, sapaannya, menilai dirut dan direktur itu pasangan yang saling melengkapi karena dirut sebagai wujud maskulin dan direktur sebagai simbol keibuan atau feminim.

Advertisement

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi ala SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen

Ketua PWM Sragen K.H. Tafsir berharap dirut dan direktur bisa membawa RS semakin maju, berkembang, dan barokah. Dia mengatakan dalam Islam itu ada dimensi sosial. Dia menerangkan mendamaikan atau membangun harmoni sosial itu lebih utama dari salat dan puasa.

Dalam konteks tersebut, Tafsir menyampaikan posisi Muhammadiyah bukan oposisi tetapi bukan loyalis karena perizinan RS itu yang berwenang menerbitkan itu pemerintah.

Advertisement

“Keseimbangan antara ritual dan sosial itu memang didengungkan pimpinan pusat Muhammadiyah. Memahami antara ritual dan sosial itu harus menggunakan tiga pendekatan, yakni bayani, burhani, dan Irfani,” ujarnya.

Baca Juga: Hizbul Wathan FC, Jalan Dakwah Muhammadiyah Lewat Sepak Bola

Tafsir mengatakan dokter dan perawat bertugas sebagai khalifah Allah yang maha penyembuh. Dokter dan perawat itu, kata dia, memiliki tugas mulia untuk menyembuhkan orang yang sakit sehingga jangan dinodai dengan dosa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif