ANGKUTAN LEBARAN : Dishubkominfo Wonogiri Tingkatkan Pengawasan Kelaikan Jalan

Petugas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri menempel stiker di bagian kaca bus antarakota dalam provinsi (AKDP) di kantor Dishubkominfo, Kamis (11/7/2013). Stiker tersebut sebagai bukti bahwa bus itu telah diuji kelaikan jalan. (Ayu Abriyani KP/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI-– Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri meningkatkan pengawasan kelaikan jalan armada bus untuk persiapan angkutan Lebaran 2013.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengawasan berupa inspeksi mendadak di sejumlah terminal di Kabupaten Wonogiri. Kepala Dishubkominfo Wonogiri, Ismiyanto, mengatakan jumlah izin trayek di Kabupaten Wonogiri sebanyak 1.402 trayek meliputi angkutan, angkudes, antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP). Namun, izin trayek yang masih berlaku ada 933 trayek.

“Lainnya kami tidak tahu apakah sudah tidak beroperasi, dijual atau sedang diperbaiki. Ini akan kami cari tahu,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (11/7/2013).

Pihaknya juga mulai melayani uji kelaikan jalan pada Rabu (10/7/2013), khusus untuk angkutan Lebaran terutama bus AKAP dan AKDP. Nantinya, bus AKAP dan AKDP yang telah diuji kelaikan jalan akan diberi stiker bertuliskan Angkutan Lebaran 2013. Hal itu, lanjut dia, untuk memberi kenyamanan kepada penumpang. Pemeriksaan khusus tersebut dilakukan hingga H-7.

“Jika ada bus hingga H-7 belum melakukan uji laik jalan, kami akan mendatangi ke garasi bus tersebut untuk segera melakukan uji laik jalan. Selain itu, kami juga akan melakukan operasi kelaikan jalan di sejumlah tempat pemberhentian bus. Kami ingin meningkatkan pengawasan sarana transportasi untuk menjamin keselamatan para penumpang,” ujarnya.

Kepala Bidang Angkutan dan Lalu Lintas Dishubkominfo Wonogiri, E Suwargiyanto, menambahkan terkait kebutuhan armada untuk angkutan Lebaran, pihaknya akan berembug dengan Organisasi Pengusaha Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Wonogiri untuk menghitung kebutuhan itu bersama-sama.  “Kami tidak ingin para pemudik, khususnya warga Wonogiri telantar di daerah perantauan,” imbuh Ismiyanto.