SOLOPOS.COM - Kali Dengkeng (Ilustrasi/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, KLATEN--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten berencana memasang  closed circuit television (CCTV) di Bendung Talang, Desa Talang, Kecamatan Bayat. Pemasangan CCTV di bendung terbesar di Kali Dengkeng itu diharapkan bisa memantau volume dan debit air, sehingga bisa dijadikan sebagai mitigasi bencana banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengaku sudah melakukan survei di kawasan bendung pada Jumat (31/1/2014). Menurutnya, pemasangan CCTV di bendung tersebut sangat tepat karena letaknya berada pada hulu sungai yang mengalir dari arah utara dan selatan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rencananya, CCTV tersebut dipasang di atas tower untuk memantau ketinggian air Kali Dengkeng. “CCTV tersebut akan dipantau di ruang pusat data dan informasi yang ada di kantor BPBD, sehingga saat ketinggian air dinilai membahayakan, kami bisa langsung memberikan peringatan kepada penduduk,” paparnya kepada solopos.com, Sabtu (1/2/2014).

Menurutnya, indikator volume air yang membahayakan itu ditetapkan berdasarkan alat fiskal milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Alat tersebut menjadi standar untuk menentukan apakah volume air di Kali Dengkeng itu aman ataukah berbahaya.

Sri Winoto mengaku kebutuhan CCTV tersebut cukup mendesak. Pasalnya, saat ini sudah memasuki puncak musim penghujan. Diperkirakan curah hujan masih cukup tinggi hingga Maret mendatang. Pihaknya menargetkan CCTV tersebut dipasang pada awal bulan ini, sehingga bisa segera dioperasikan.

Penjaga Bendung Talang, Juwardi, membenarkan bahwa bendung tersebut digunakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten untuk menentukan status bahaya banjir. “Pemantauan di bendung tersebut dilakukan cukup ketat mengingat imbasnya sampai ke aliran Sungai Bengawan Solo,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Sabtu.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika volume air mencapai posisi kritis jika ketinggian air pada alat ukur fiskal menunjukkan angka lebih dari 165 sentimeter (cm).

“Jika ketinggian air pada alat ukur fiskal mencapai 165 cm, kawasan Solo dipastikan banjir dalam kurun waktu tujuh hingga delapan jam,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya