Soloraya
Minggu, 20 Desember 2015 - 21:40 WIB

ANTISIPASI BENCANA KLATEN : Sungai Soko Mendesak Dinormalisasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bersama sukarelawan, TNI, Polri, dan TRC BPBD, bergotong royong membangun penahan sementara di tanggul yang jebol di Dukuh Burikan, Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Klaten, Selasa (3/3/2015). Tanggul tersebut jebol akibat derasnya arus sungai. (Istimewa)

Antisipasi bencana Klaten, Sungai Soko di Ngawen perlu segera dinormalisasi.

Solopos.com, KLATEN–Camat Ngawen, Anang Widjatmoko, mendesak perlunya normalisasi Sungai Soko dalam waktu dekat. Hal itu guna mengantisipasi musibah banjir seperti yang melanda dua desa di Ngawen, yakni Desa Candirejo dan Desa Drono pertengahan pekan lalu.

Advertisement

Data yang dihimpun Solopos.com, warga di dua desa dikagetkan dengan luapan air Sungai Soko, Kamis (17/12/2015) malam. Air luapan sungai tersebut sempat menggenangi sejumlah rumah hingga 80 centimeter. Di samping itu, beberapa perabotan milik warga turut hanyut saat kejadian.

“Banjir terakhir di Drono dan Candirejo itu terjadi sekitar 30 tahun yang lalu. Banyak yang kaget dengan kejadian banjir beberapa hari lalu. Selain sedimentasi yang sudah parah, warga di bantaran sungai juga tidak tertib. Mereka lahan di bantaran sungai sebagai kandang ternak, ruang dapur, dan sebagainya [menyebabkan penyempitan lebar sungai]. Solusinya, harus dinormalisasi dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten,” kata Anang Widjatmoko, kepada Solopos.com, Minggu (20/12/2015).

Anang Widjatmoko mengatakan penyempitan Sungai Soko terjadi sejak 30 tahun terakhir. Puluhan tahun lalu, lebar sungai bisa mencapai 10-an meter. Tapi, saat ini hanya lima meter.

Advertisement

“Dengan menggandeng para lurah, kami segera sosialisasikan pentingnya mendukung normalisasi sungai. Nanti, ada juga rencana untuk menertibkan perilaku warga yang tak taat aturan itu. Saat ini, kami sedang mendata siapa-siapa saja yang nekat menggunakan lahan di bantaran sungai sebagai kebun, kandang ternak, dan dapur itu,” katanya.

Kepala Desa (Kades) Candirejo, Muryanto, mengatakan warga di desanya masih terus siaga menghadapi ancaman banjir. Selain sering memantau elevasi Sungai Soko, pemerintah desa (pemdes) setempat juga aktif berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten serta sukarelawan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif