SOLOPOS.COM - Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Sebagian besar kawasan pertokoan di Bumi Sukowati tak memiliki alat pemadam kebakaran ringan (APAR). 

“Kami sudah melakukan pengecekan ke sejumlah toko. Ternyata, sekitar 90% belum memiliki APAR. Padahal harganya tidak terlalu mahal dibanding risiko jika terjadi kebakaran,” ungkap Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Tri Hascaryanto, saat ditemui di Sragen, Selasa (7/10/2014).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menguraikan keberadaan APAR tersebut penting sebagai antisipasi dini jika terjadi kebakaran. Artinya, nilai kerugian bisa diminimalisasi tanpa harus menunggu kehadiran petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk memadamkan api.

Sementara itu, terkait penyebab kebakaran, dia menjelaskan rata-rata lantaran korsleting. Dia menguraikan salah satu penyebab korsleting yakni instalasi listrik tak menggunakan kabel sesuai standar.

“Sekitar 90% kebakaran di Sragen itu karena korsleting. Makanya, perlu menggunakan kabel yang sesuai standar. Itupun juga harus dicek minimal dua tahun sekali. Kadang-kadang kabel yang bagus bisa terkelupas karena dimakan tikus atau terkena panas sehingga rapuh,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya