Soloraya
Kamis, 23 Agustus 2012 - 15:42 WIB

ANTISIPASI KEBAKARAN: Pasar Cokro Dipasangi Pipa Hidrant

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pipa hidran di Pasar Cokro di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten, telah terpasang beberapa hari yang lalu. Pipa tersebut digunakan untuk mengalirkan cairan hidro untuk mencegah kebakaran di pasar percontohan itu. Foto diambil Kamis (23/8/2012). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Pipa hidran di Pasar Cokro di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten, telah terpasang beberapa hari yang lalu. Pipa tersebut digunakan untuk mengalirkan cairan hidro untuk mencegah kebakaran di pasar percontohan itu. Foto diambil Kamis (23/8/2012). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

KLATEN—Pasar Cokro Kembang yang berlokasi di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten, dipasangi pipa hidrant. Pemasangan instalasi itu digunakan untuk mencegah dan menangani kebakaran yang sekiranya terjadi di pasar tersebut.

Advertisement

Pemasangan instalasi itu dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah.

Lurah Pasar Cokro Kembang, Suhirman, mengatakan di pasar tersebut ada sembilan titik yang dipasangi hydrant. Pipa besi hydrant tersebut dipasang secara melintang di atas los dan pinggiran atas kios pasar. Setelah pemasangan instalasi, selanjutnya pengelola pasar akan memberikan sosialisasi kepada pedagang dan konsumen untuk tertib dalam menggunakan fasilitas.

“Kami mengimbau agar para pedagang dan pembeli di Pasar Cokro untuk tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat. Atau tidak membawa barang yang bisa membahayakan dan mudah terbakar,” ujar Suhirman kepada wartawan, Kamis (23/8/2012).

Advertisement

Sementara itu, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Listyati Purnama, mengatakan fasilitas itu digunakan sebagai pelengkap dan menyempurnakan sarana prasarana yang baik di pasar.

Lebih lanjut ia mengatakan agar pengelola dan pedagang pasar untuk tetap memelihara keamanan dan ketertiban agar kebakaran tidak terjadi. “Jangan sampai pasar tradisional percontohan ini jadi terbengkelai atau rusak gara-gara kebakaran,” terang Listyati.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif