SOLOPOS.COM - Tahanan Mapolres Sragen dievakuasi ke lokasi yang lebih aman saat pelaksanaan fogging untuk mengantisipasi adanya penyakit, Jumat (6/11/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Antisipasi penyakit Sragen, mencegah penyebaran penyakit DB, Mapolres Sragen diasap.

Solopos.com, SRAGEN–Sebanyak 22 tahanan di Mapolres Sragen dievakuasi lantaran ruang tahanan diasapi atau fogging untuk antisipasi serangan demam berdarah (DB) atau malaria, Jumat (6/11/2015) pagi. Penyemprotan obat serangga tersebut dilakukan di seluruh ruang di Mapolres hingga ke asarama polisi
Dua petugas fogging menyisir semua ruangan di Mapolres Sragen sampai ke selokan pembuangan air. Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo sendiri yang menyaksikan dan memerintahkan agar semua ruang diasapi termasuk di areal lapangan. Kapolres memerintahkan agar tahanan dievakuasi dengan pengamanan ketat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebanyak 22 tahanan itu berjalan dengan posisi kedua tangan di belakangan kepala. Mereka dikumpulkan di lobi depan ruang kerja Kasat Narkoba Polres Sragen. Sejumlah aparat bersenjata membuat pagar betis untuk mengawasi dan membatasi ruang gerak tahanan. Setelah asap hilang, para tahanan pun dikembalikan masuk ke ruang tahanan Mapolres Sragen.

Mereka merupakan tahanan berbagai kasus tindak pidana, seperti kasus narkoba, perjudian, tindak kriminal lainnya. “Dengan aktivitas tinggi kesehatan menjadi faktor utama. Untuk menjaga kesehatan itulah kami melatih fisik dengan olahraga tetapi lingkungan juga dijaga. Salah satunya dengan cara fogging di seluruh ruangan termasuk di sel [ruang tahanan] dan lapangan,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di sela-sela pengawasan kegiatan fogging.

Dia mengatakan evakuasi tahanan dilakukan dengan kekuatan cukup untuk keselamatan dan kemanan mereka. “Kami mengevakuasi mereka di tempat tertentu dengan penjagaan ekstra ketat. Bagaimana pun hak-hak kesehatan mereka tetap diberikan. Upaya fogging itu sekaligus untuk menjaga munculnya pernyakit demam berdarah dan malaria,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolres memberi buku tuntunan salat dan surat yasin kepada para tahanan muslim. Pemberian buku itu, kata dia, menjadi bagian dari pembinaan mental tahanan agar ketika keluar dari tahanan ada perubahan positif dan tidak mengulangi perbuatannya.
“Kami membagian buku-buku itu sesuai dengan keinginan mereka. Kami berinteraksi dengan mereka setiap hari sehingga tahu apa kebutuhan mereka,” katanya.

Sementara Koramil 08/Sambirejo juga membasmi sarang nyamuk (PSN) secara serentak di Balai Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Jumat, dengan melibatkan 30 personel. Kepala Puskesmas Sambirejo, dr. Sri Herawati, mengatakan gerakan PSN serentak bertujuan meningkatkan angka bebas jentik dan masyarakat terbebas dari penyakit DB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya