SOLOPOS.COM - Jembatan Jurug B di Kota Solo akan dibongkar dan diperbaiki selama tiga bulan. (Solopos/Nicolous Irawan)
Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mengantisipasi penyempitan jalan (traffic bottleneck) saat pengerjaan jembatan jurug B.
Hal ini tidak lepas dari akses yang terbatas saat Jembatan Jurug B dan juga Jembatan Mojo direnovasi. Ada beberapa titik penyempitan jalan, di antaranya adalah Jalan Ir. Sutami dan Jalan Ki Hajar Dewantara.
Mengantisipasi adanya traffic bottleneck tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo akan melakukan simulasi, untuk mengantisipasi titik-titik rawan kemacetan karena adanya penyempitan jalan saat pengerjaan Jembatan Jurug B.
Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Kota Solo, Mudo Prayitno mengatakan Dishub Kota Solo akan melakukan simulasi, untuk mencari tahu titik-titik yang bisa menyebabkan kemacetan karena jalur yang menyempit saat pengerjaan Jembatan Jurug B.
“Di sisi timur dan barat yang tadinya dua jembatan kini jadi satu di Jurug C, nanti kita simulasikan,karena traffic bottleneck. Akses masuk dari barat ke timur, tentu sudah tidak bisa memakai Jembatan Jurug B, karenanya titik bottleneck-nya kita antisipasi sebelum dilaksanakan penutupan, baik di barat ataupun timur,” jelas dia.
Selain itu, Mudo menilai, para pengguna Jembatan Jurug B tidak hanya warga yang berasal dari Karanganyar ke Solo atau sebaliknya. Menurut Mudo, yang melewatu Jembatan Jurug B dan C selama ini adalah kendaraan yang melaju Antarkota dan Antarprovinsi.
“Ada perkiraan bahwa Jembatan Jurug tidak hanya digunakan untuk penglaju, tetapi juga dari arah luar kota ke luar kota lagi, jadi kami sosialisasikan untuk menghindari kemacetan, misalnya dari Kartasura bisa lewat tol keluar kebakkramat,” terang dia.