SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com) – Temuan kasus antraks di Boyolali sejauh ini belum mempengaruhi aktivitas perdagangan sapi di pasar tradisional hewan Wuryantoro, Wonogiri. Hari pasaran, Selasa (22/2), aktivitas di pasar itu masih terlihat normal.

Pembicaraan seputar penyakit antraks pun nyaris tidak terdengar di kalangan pedagang sapi itu tatkala sejumlah petugas dari Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap sapi-sapi yang hendak mereka perjualbelikan. Dengan tenang mereka memasukkan sapi-sapi ke dalam truk untuk diangkut ke berbagai daerah di dalam maupun luar Wonogiri.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu pedagang sapi yang mengaku dari Pracimantoro, Saryanto, mengatakan kabar mengenai kasus antraks di Boyolali sudah didengar oleh kalangan pedagang sapi wilayah itu. Namun, Saryanto mengaku tidak terpengaruh. “Oh kasus yang di Boyolali itu? Ya memang saya sudah dengar. Tapi di Wonogiri sejauh ini belum pernah ada kasus itu. Karenanya saya tidak terlalu khawatir. Mudah-mudahan saja tidak sampai menular ke sapi-sapi di sini,” kata Saryanto.

Dalam pemeriksaan itu, petugas tak menemukan gejala yang mengarah pada antraks. “Sapi yang sakit bisa dilihat secara visual, misalnya matanya tidak cerah, telinga layu dan tidak bergerak aktif, bulunya berdiri dan duburnya kotor berair. Khusus antraks, biasanya sapi demam, langsung ambruk dan mengeluarkan darah hitam dari mulut, hidung dan telinga. Tapi di sini tidak ditemukan gejala itu,” ungkap Kabid Kesehatan Hewan Disnakperla, drh Ismaryati, di sela-sela pemeriksaan.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya