Solopos.com,WONOGIRI — Puluhan tabung elpji 3 kilogram atau yang sering disebut gas melon diantrekan di salah satu pangkalan gas Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, tepatnya di barat PMI Wonogiri, Jumat (20/8/2021) pagi.
“Pangkalan belum buka sudah ada yang antre di sini. Pukul 05.00 WIB, tabung gas sudah mulai berjejer di depan pangkalan, agar dapat urutan paling depan,” kata salah satu warga yang ikut antre tabung gas, Farida, warga Gunung Kukusan Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Menurut dia, antrean tabung elpjii itu mulai terjadi sekitar satu bulan yang lalu, tepatnya saat mulai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Lama kelamaan, antrean tabung gas tidak semakin berkurang, namun justru bertambah panjang.
Baca juga: Serahkan 100 Konsentrator Oksigen untuk Wonogiri, Wawali Solo Ajak Daerah Kerja Sama
Ia mengatakan biasanya pasokan tabung gas tiba di pangkalan pukul 10.00 WIB. Setiap orang mendapatkan satu tabung gas. Namun terkadang ada wargatidak mendapatkan elpiji melon karena terlambat antre tabung gas.
“Kehabisan, cari gas ke tempat lain. Namun, terkadang di lokasi lain juga tidak memperoleh. Kalau harganya masih normal. Kami berharap tidak terjadi kelangkaan tabung gas. Karena kebutuhan pokok untuk keperluannya memasak,” kata Farida.
Salah satu karyawan pangkalan gas, Guritno, mengatakan antrean tabung gas sering kali dijumpai di pangkalan setelah Hari Raya Idulfitri beberapa waktu lalu. Namun, antrean saat itu tidak sebanyak seperti saat ini. Mulai banyak sebelum Iduladha, terkadang mencapai sekitar 70 tabung.
Baca juga: Pengumuman! Jalan RM Said Wonogiri Mulai Dibuka, Tujuh Jalan Lainnya Masih Ditutup
Meski pangkalan gas baru buka pukul 07.30 WIB, menurut dia, antrean tabung gas sudah ada sebelum buka. Ia tidak mengetahui secara pasti penyebab banyak warga yang mengantrekan tabung gas. Padahal, menurutnya, setiap hari ada pasokan gas. Harga yang diterapkan normal meski saat ini gas diburu. Harga eceran tertinggi di pangkalan Rp15.500.
“Yang antre kebanyakan warga sekitar sini. Warga Wonokarto dan Giriwono, pernah ada warga dan Kerdukepik. Sebenarnya sudah kami peringatkan, takutnya kalau tabung gasnya hilang diambil orang. Karena yang diantrekan tabungnya,” kata Guritno.
Harga Sesuai Aturan
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM dan Perindag) Wonogiri, Sunardi, memantau langsung di pangkalan setelah mendapatkan laporan terkait terjadi antrean gas di lapangan.
“Kami belum bisa memastikan penyebab banyaknya antrean gas dari warga di pangkalan. Saat PPKM mungkin banyak warung yang tidak buka dan akhirnya warga memilih masak sendiri di rumah. Masih dugaan ya tapi ini, pastinya masih diselidiki,” kata dia.
Baca juga: 1 Kursi PDIP di DPRD Wonogiri Kosong Tak Pengaruhi Kerja Fraksi
Sunardi memastikan harga gas di pangkalan itu sesuai aturan. Sebab, ia mendapat informasi di luar Wonogiri ada pengecer yang menjual gas melon Rp19.000. Ia mewanti-wanti agar pangkalan mengutamakan masyarakat dibandingkan pengecer.
“Daerah mana saja yang terjadi hal serupa masih kami telusuri. Belum lama kami mengecek pangkalan gas di Kecamatan Slogohimo tidak ada antrean seperti itu. Sebenarnya distribusinya lancar tiap hari, tidak ada kendala. Kami coba cari alasan pastinya apa,” kata Sunardi.
Sementara itu, salah satu pemilik warung makan masakan jawa di kawasan perkotaan Wonogiri, tepatnya di area Jalan Ir.Soekarno, Suwarno, mengaku masih mudah untuk mendapatkan gas LPG 3 Kilogram.
“Masih mudah mendapatkan gas untuk kebutuhan masak warung saya. Biasanya saya disetori, tidak mencari sendiri ke warung atau pangkalan,” kata dia.
Baca juga: Belasan Pelamar CPNS Wonogiri Lolos Masa Sanggah, Bisa Ikut Tes SKD
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
