SOLOPOS.COM - Para pendaftar PTPS berdatangan mendaftar di Panwascam Karangmalang, Sragen, Rabu (3/1/2024). (Istimewa/Zainuddin)

Solopos.com, SRAGEN — Animo warga mendaftar jadi pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) tinggi. Pada hari pertama pendaftaran, Selasa (2/1/2024), tercatat jumlah pendaftar mencapai 739 orang. Tingginya animo masyarakat itu kemungkinan karena homor PTPS yang cukup tinggi, yakni Rp1 juta per orang.

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Diklat Bawaslu Sragen, Sri Wiharini, mengungkapkan dari 739 pendaftar, 393 orang di antaranya laki-laki dan 346 perempuan. Pendaftaran PTPS dibuka hingga 6 Januari 2024. Penelitian kelengkapan berkas dilakkan pada masa pendaftaran tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kebutuhan PTPS sesuai dengan jumlah TPS yakni 3.406 orang. PTPS akan mendapat honor Rp1 juta. Secara teknis PTPS memang bertugas di hari H pencoblosan, yakni mulai dibuka TPS sampai akhir perhitungan suara. Tetapi setelah dilantik pada 22 Januari nanti, PTPS ada rentang masa tugas karena di dalamnya ada pelatihan dan bimbingan teknis,” ujar Rini, sapaannya, Rabu (3/1/2024).

Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Masaran, Prasetyo, mengatakan pada hari pertama pendaftaran, jumlah pendaftar sudah 33 orang atau 20% dari kebutuhan 267 pengawas. Dari jumlah pendaftar trsebut, 23 di antaranya laki-laki.

Ketua Panwascam Sambungmacan,  Tukiman, menerima banyak pendaftar PTPS. Dda 49 pendaftar di hari pertama. Sementara kebutuhan PTPS adalah 178 orang.

Kondisi yang sama Juga terjadi di Karangmalang. Ketua Panwascam Karangmalang, Zainuddin, mengatakan banyak PTPS 2019 dan PTPS Pilkada 2020 yang kembali mendaftar. “Lulusan sarjana juga banyak. Sementara ada 34 orang yang mendaftar di hari pertama,” jelasnya.

Kebutuhan Pengawas TPS pada Pemilu 2024
1. Gemolong 174 orang
2. Gesi 83 orang
3. Gondang 164 orang
4. Jenar 99 orang
5. Kalijambe 184 orang
6. Karangmalang 244 orang
7. Kedawung 228 orang
8. Masaran 267 orang
9. Miri 124 orang
10. Mondokan 135 orang
11. Ngrampal 150 orang
12. Plupuh 181 orang
13. Sambirejo 141 orang
14. Sambungmacan 178 orang
15. Sidoharjo 198 orang
16. Sragen Kota 243 orang
17. Sukodono 125 orang
18. Sumberlawang 175 orang
19. Tangen 101 orang
20. Tanon 212 orang
Jumlah 3.406 orang



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Muda Banget, Inilah Perempuan Pertama yang Daftar Cawawali Solo di PDIP

Muda Banget, Inilah Perempuan Pertama yang Daftar Cawawali Solo di PDIP
author
Kurniawan , 
Ahmad Mufid Aryono Minggu, 12 Mei 2024 - 12:41 WIB
share
SOLOPOS.COM - Putri kedua politikus PDIP, Aria Bima, yaitu RA Ignasia Sukma Putri Maharani, 25, saat memberikan keterangan kepada wartawan seusai mendaftarkan sebagai bakal cawawali Solo ke DPC PDIP Solo, Minggu (12/5/2024). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Putri kedua politikus PDIP, Aria Bima, yaitu RA Ignasia Sukma Putri Maharani, menjadi perempuan pertama yang resmi mendaftar sebagai bakal calon pemimpin Kota Solo di DPC PDIP Solo.

Riri, panggilan akrabnya, adalah orang ke-14 yang mendaftar sebagai calon pemimpin Solo di DPC PDIP Solo. Namun, untuk figur yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran, dia adalah orang ke 10.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sejauh ini iya [Riri perempuan pertama yang mendaftar bakal Cawali-Cawawali Solo]. Tapi kami yakin akan ada lagi perempuan yang mendaftar,” ujar Anggota Tim Penjaringan Bakal Cawali-Cawawali DPC PDIP Solo, Muchus Budi Rahayu, saat diwawancara wartawan, Minggu (12/5/2024).

Riri juga menjadi pendaftar dengan usia paling muda di antara pendaftar lainnya, yaitu 25 tahun. Merujuk data diri yang diserahkan ke Tim Penjaringan DPC PDIP Solo, Riri diketahui kelahiran 20 Mei 1998. Artinya saat menyerahkan berkas pendaftaran di DPC PDIP Solo, dia berusia 25 tahun.

Koran Solopos

“Saat ini berarti masih 25 tahun. Tapi sebentar lagi berulang tahun yang ke 26,” ungkap Muchus. Laki-laki yang juga menjadi Anggota Bappilu DPC PDIP Solo tersebut menjelaskan, sudah ada 14 orang yang mengambil formulir dan menyerahkan formulir pendaftarannya.

Untuk yang sudah mengembalikan formulir pendaftarannya ada 10 orang, baik pendaftar bakal Cawali maupun Cawawali. Dalam beberapa hari ke depan sudah ada beberapa figur yang akan mendaftarkan diri. Salah satunya Wawali Solo yang juga Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa.

Menurut Muchus, pendaftaran bakal Cawali-Cawawali Solo di DPC PDIP Solo akan ditutup pada 24 Mei 2024 malam. Selanjutnya berkas atau formulir pendaftaran tersebut diserahkan kepada DPP PDIP pada 31 Mei 2024. Perihal rekomendasi Cawali-Cawawali Solo adalahi hak DPP PDIP.

Emagazine Solopos

Pantauan Solopos.com, Riri mendaftarkan diri ke DPC PDIP Solo diiringi rombongan sahabat dan pendukungnya. Mereka bertolak dari kediaman eyang Riri di Jalan Ibu Pertiwi Nomor 12 Gurawan, Pasar Kliwon. Mereka konvoi ke Kantor Sementara DPC PDIP Solo di Pucangsawit, Jebres.

Sesampai di belakang Girly Corner Pucangsawit, mereka berhenti dan melanjutkan perjalanan menuju Kantor Sementara DPC PDIP Solo dengan berjalan kaki. Di bagian paling depan adalah kelompok kesenian reyog. Mereka disambut Tim Penjaringan Bakal Cawali-Cawawali DPC PDIP Solo.

Riri tidak mengambil formulir pendaftaran, melainkan langsung menyerahkan formulir yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Saat diwawancara wartawan dia mengatakan ingin mengabdikan diri untuk melayani masyarakat Solo.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pelaku Usaha di Kauman Solo Daftarkan Sertifikat Halal Produk Batik

Pelaku Usaha di Kauman Solo Daftarkan Sertifikat Halal Produk Batik
author
Ahmad Mufid Aryono Minggu, 12 Mei 2024 - 12:23 WIB
share
SOLOPOS.COM - Salah satu warga Kauman, Pasar Kliwon, sekaligus pemilik usaha Yasna Collection, Muhammad Yasin saat ditemui di Kauman, Pasar Kliwon sedang menunjukkan produk hasil olahan kain perca batik yang didaftarkan sertifikat halal, Jumat (10/5/2024). (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO–Sertifikat produk halal tidak hanya untuk pelaku usaha makanan, minuman, ataupun kosmetik. Namun juga pelaku usaha lainnya.

Salah satunya pelaku usaha kain perca asal Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Muhammad Yasin, yang mendaftar usahanya, yakni Yasna Collection, untuk mendapatkan sertifikat produk halal.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sudah punya NIB [Nomor Induk Berusaha] sejak lama. Ini baru saja mendaftar sertifikat halal,” kata Muhammad Yasin, saat ditemui Solopos.com, Jumat (10/5/2024).

Yasin, sapaan akrabnya, mengaku bahwa ia turut mendaftarkan sertifikat produk halal untuk usaha yang sedang dirintisnya itu pada Sabtu (4/5/2024) lalu, saat Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo menggelar pendampingan sertifikasi produk halal di Kampung Wisata Batik Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon.

Koran Solopos

Adapun alasan dia mendaftar sertifikat produk halal karena demi kenyamanan dia secara pribadi maupun para penjual serta pengguna produknya.

“Selain itu, juga agar produk saya ini berbeda. Walaupun [produksi] rumahan kalau memiliki sertifikat halal akan diakui. Jadi ke depannya kalau ada apa-apa [permasalahan], saya gampang mengurusnya. Pun waktu mengisi formulir kemarin, saya diminta menjelaskan bahan dan proses pembuatan produk saya, dan insya Allah aman dan bersih,” jelas Yasin.

Yasin juga bercerita bahwa produknya merupakan hasil olahan limbah batik berupa kain perca yang ia dapatkan ataupun beli dari pabrik-pabrik batik di sekitar tempat tinggalnya kemudian dijadikan berbagai macam produk seperti sendal, dompet, dan sebagainya.

Emagazine Solopos

“Rencana ke depannya membuat hiasan kaligrafi dari perca kain batik juga,” ungkap Yasin.

Ia memulai usaha itu baru sekitar setahunan. Sebelumnya, ia adalah seorang guru di beberapa sekolah swasta sekaligus. Di saat yang bersamaan, ia juga melakoni usaha sampingan, yaitu berjualan sandal. Lambat-laun, ia kepikiran untuk membangun usahanya sendiri, dan itu terlaksana setelah ia pensiun dari pekerjaannya sebagai guru sekitar setahun lalu.

Ada tujuh model sandal batik yang dia buat. Dengan beragam ukuran mulai 25 hingga 42 dengan standar ukuran euro. Sementara jumlah produksinya belum dalam skala besar dan hanya bergantung sesuai pesanan.

Interaktif Solopos

“Beberapa pelanggan dahulu masih sering tanya: ‘Pak Yasin masih jualan sandal?’. Dari situ saya kepikiran untuk membuat sendiri usaha kecil-kecilan sandal batik ini,” jelas Yasin.

Untuk sementara, kata Yasin lagi, sandal ataupun dompet yang diproduksinya baru dipasarkan selain menurut pesanan, juga ketika ada agenda-agenda tertentu, seperti momen Car Free Day (CFD) di Jl Slamet Riyadi, acara Haul Solo, dan sebagainya. Yasin belum menggunakan media sosial ataupun lokapasar untuk menjual produknya.

“Untuk harga beragam, mulai dari Rp15.000 hingga Rp17.000. Itu harga yang beli langsung dari saya. Kalau pun ada pembeli kemudian untuk dijual lagi ya itu terserah,” kata Yasin.



Yasin berharap untuk ke depannya kegiatan seperti pendampingan sertifikasi produk halal atau pun kegiatan sejenis lainnya yang menyasar masyarakat terus digalakkan karena menurut dia itu mempermudah masyarakat.

Di tempat yang berbeda, salah satu Penyuluh Agama Islam Pasar Kliwon, Zainul Falaq menyampaikan bahwa pelaku usaha di Kecamatan Pasar Kliwon yang memiliki sertifikat halal masih relatif sedikit. Karena itu dia berharap pelaku usaha segera mendaftarkan sertifikat halal karena hingga Oktober 2024 mendatang, prosesnya akan tetap mudah dan murah.

“Hanya beberapa orang pelaku usaha di sini [Kecamatan Pasar Kliwon] yang memiliki sertifikat halal, mungkin di bawah 50%. Pelaku usaha yang belum mendaftar sertifikat halal bisa langsung mendatangi penyuluh agama Islam di kecamatannya masing-masing,” kata Zainul saat ditemui Solopos.com di Pasar Keleman Kauman, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Operasi Sterilisasi Anjing di Semarang untuk Kendalikan Populasi

Operasi Sterilisasi Anjing di Semarang untuk Kendalikan Populasi
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Minggu, 12 Mei 2024 - 12:06 WIB
share
SOLOPOS.COM - Dokter hewan melakukan operasi sterilisasi dua ekor anjing di Drh. Nugroho Animal Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/5/2024). (Antara/Makna Zaezar)

Solopos.com, SEMARANG — Dokter hewan melakukan operasi sterilisasi hewan peliharaan anjing di Drh. Nugroho Animal Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/5/2024).

Kegiatan operasi sterilisasi dan vaksin rabies gratis yang diinisiasi oleh Yayasan Let’s Adopt Indonesia dan The Brady Hunter Foundation tersebut bertujuan untuk mengendalikan populasi anjing hewan peliharaan maupun liar di jalanan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kegiatan yang menyasar 50 ekor anjing ini sekaligus sebagai upaya pencegahan serta pengendalian penyakit rabies.

Koran Solopos

Relawan membawa seekor anjing yang akan menjalani operasi sterilisasi gratis di Drh. Nugroho Animal Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/5/2024). (Antara/Makna Zaezar)

 

Relawan membangunkan anjing yang masih dalam pengaruh obat bius usai menjalani operasi sterilisasi di Drh. Nugroho Animal Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/5/2024). (Antara/Makna Zaezar)

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories