Solopos.com, SOLO — Petromak atau petromaks atau petromax adalah lampu berbahan bakar minyak tanah bertekanan yang penyalaannya dibantu spiritus [kerosin atau parafin] yang dahulu menjadi penerangan andalan di rumah-rumah di Indonesia maupun pedagang kaki lima.
Lampu tersebut kini menjadi hiasan estetik atau antik karena keunikan bentuknya. Desain lampu ini ditemukan pada 1910 oleh Max Graetz (1851-1937), CEO dari perusahaan Ehrich & Graetz, yang berpusat di Berlin.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.