SOLOPOS.COM - Kios toko buku Rahma, pelopor penjualan buku online di Busri. Foto diambil Senin (13/12/2021). (Solopos.com/Chelin Indra Sushmita)

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 97 kios buku di belakang Taman Sriwedari, Kota Solo, Jawa Tengah, tampak kusam. Rencana renovasi yang disampaikan Pemkot Solo pada 2018 lalu sampai saat ini belum terealisasi.

Pada 2018 lalu, F.X. Hadi Rudyatmo yang masih menjabat sebagai Wali Kota Solo berniat merombak 97 kios di belakang Taman Sriwedari. Seluruh kios akan dirobohkan untuk ditata ulang agar lebih rapi dan bersih.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kala itu Pemkot Solo berjanji akan membangun kios baru untuk para pedagang buku dengan desain berbeda. Rencana tersebut memang belum direalisasikan pada tahun anggaran 2018, karena saat itu Pemkot Solo sedang fokus pada pembangunan masjid.

Baca Juga: Sepi Pembeli, Sebagian Pedagang Buku di Belakang Sriwedari Solo Go Online

Akan tetapi, sampai saat ini rencana renovasi puluhan kios buku yang sudah eksis selama puluhan tahun itu pun belum terealisasi. Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Solo, Nunuk Mari Hastuti, mengatakan Pemkot Solo akan berdiskusi dengan stakeholder terkait pengembangan kios buku di belakang Taman Sriwedari.

“Nanti dilakukan diskusi dengan stakeholder, baru bisa disimpulkan rencananya,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/12/2021). Kondisi puluhan kios itu semakin sepi selama dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (13/12/2021), tidak lebih dari 10 orang datang untuk mencari buku yang mereka butuhkan. “Sekitar tahun 2006-an, tiap kali tahun ajaran baru pasti ramai banget. Parkiran depan sini penuh, orang-orang pada nyari buku. Kami di sini jadi jujugan karena jual dengan harga lebih murah. Tapi sekarang, beginilah adanya. Ada satu dua orang datang, tanya buku. Kalau enggak cocok ya sudah,” kata Sarwono, 51, salah satu pedagang di kios buku belakang Sriwedari alias Busri.

Baca Juga: Busri Toko Buku Legendaris di Belakang Sriwedari Solo, Riwayatmu Kini…

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Paguyuban Pedagang Buku Belakang Sriwedari, Purwadi, mengatakan, saat ini ada 63 pedagang aktif dari 97 total kios. Separuh darinya berupaya mengikuti perkembangan dengan buka lapak online.Lainnya, pasrah dengan keadaan.

“Apalagi pandemi ini. Mau digenjot bagaimanapun, penjualannya akan seperti ini [sepi]. Yang bisa kami lakukan ya ikut jualan online di marketplace. Kalau nunggu pembelian offline, agak susah,” keluhnya.

Seperti diketahui, kios buku di belakang Sriwedari merupakan salah satu ikon legendaris yang sudah berdiri sejak tiga dekade. Kios yang terkenal menjual buku murah itu selalu menjadi rujukan berbagai kalangan untuk mendapatkan buku pelajaran maupun buku lainnya untuk mendapatkan harga miring.

Baca Juga: Gugatan Mental Lagi, Ahli Waris Sriwedari Solo Klaim Menangi Sengketa dengan Skor 16-0

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya