Ayu Prawitasari | Solopos.com
Solopos.com, SOLO—Kenapa anak muda harus berpikir berkali-kali sebelum mengunggah konten yang menyuarakan keberagaman, khususnya keberagaman agama di media sosial (medsos)? Apa yang mereka khawatirkan? Kenapa mereka merasa lebih nyaman ketika mengunggah konten-konten ringan, yang tidak menyatakan sebuah sikap? Kenapa saat menyuarakan keberagaman, respons warganet tak selalu baik? Apakah membicarakan agama dan bentuk-bentuk toleransi adalah hal yang sensitif?