SOLO – Alokasi anggaran untuk belanja pegawai melalui APBD 2013 di Kota Solo mencapai 63%. Meski demikian, prosentase belanja pegawai tersebut menurun dibanding alokasi anggaran yang sama melalui APBD 2012.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Solo, Supriyanto, menyampaikan alokasi anggaran untuk belanja pegawai melalui APBD 2013 sekitar Rp716 miliar dari proyeksi pendapatan daerah Rp1,376 triliun. “Belanja tidak langsung dari APBD 2013 63% dan belanja langsung 37%. Jadi ya untuk belanja pegawai masih jauh dari 50%,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (26/1/2013).
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Meski demikian, Supriyanto menyatakan alokasi anggaran dari APBD Solo untuk belanja pegawai mengalami penurunan.
“Di APBD 2012 belanja tidak langsungnya 67%. Ya trennya menurun. Ada peningkatan untuk belanja langsungnya. Karena itu kami mendesak untuk belanja pegawai bisa di bawah 60% dan itu sangat memungkinkan,” tambahnya.
Supriyanto menjelaskan upaya yang dapat dilakukan pemkot yakni dengan melakukan reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi yang dimaksud, lanjutnya, yakni dengan melakukan revisi susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) menjadi lebih ringkas.
“Pemkot perlu merasionalkan kebutuhan pegawai dengan pembidangan yang ada dengan meningkatkan SDM serta profesionalisme. Ya langkahnya dengan reformasi birokrasi yang miskin struktur kaya fungsi. Revisi SOTK itu sangat berpengaruh dengan belanja pegawai,” terangnya.
Sementara itu, Anggota Banggar, Umar Hasyim, berpendapat alokasi anggaran guna belanja pegawai masih bisa ditekan dengan melakukan efisiensi anggaran guna perjalanan dinas serta rapat-rapat. Disinggung perampingan struktur di pemkot, Umar menilai hal itu tak bisa dilakukan sesegera mungkin.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
