Soloraya
Jumat, 25 September 2015 - 18:15 WIB

APBD 2015 BOYOLALI : PMI Hanya Terima Rp30 Juta dari Pemkab

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lambang PMI (pmi.or.id)

APBD 2015 Boyolali, PMI Boyolali hanya terima Rp30 Juta dari negara.

Solopos.com, BOYOLALI–Dukungan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Boyolali terhadap organisasi kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) masih sangat minim.

Advertisement

Tahun 2015, APBD hanya mengalokasikan anggaran senilai Rp30 juta untuk PMI Boyolali. Alokasi ini dinilai belum sebanding dengan banyaknya aktivitas dan program pelayanan PMI serta jauh lebih kecil dari alokasi APBD yang diterima PMI daerah lain.

PMI Boyolali hanya mengandalkan program bulan dana PMI dan unit usaha PMI untuk operasional kegiatan.

Advertisement

PMI Boyolali hanya mengandalkan program bulan dana PMI dan unit usaha PMI untuk operasional kegiatan.

Kepala Markas PMI Boyolali, Hartono, menjelaskan sebagai organisasi nasional yang bergerak di bidang kemanusiaan PMI Boyolali terus berusaha meningkatkan pelayanan dan pembenahan.

“Namun, selama ini kami banyak menemui kendala, khususnya terkait anggaran. Dukungan dari APBD Boyolali sangat minim, tahun ini hanya Rp30 juta bahkan tahun lalu hanya Rp12 juta. Kalau PMI daerah lain bisa dapat ratusan juta,” papar Hartono, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Jumat (25/9/2015).

Advertisement

Untuk 2016, PMI sudah mengajukan proposal untuk pengadaan alat pengolah darah trombosit senilai Rp900 juta.

“Selama ini untuk menyediakan darah bagi pasien demam berdarah harus ke PMI Solo dulu karena kami belum punya alat. Kami berharap, APBD 2016 bisa memprioritaskan usulan kami,” imbuh Hartono.

Selain itu, untuk kegiatan PMI 2016 mereka juga mengajukan anggaran senilai Rp989 juta. PMI berani mengajukan anggaran yang jauh lebih besar dari realisasi alokasi tahun ini karena PMI ingin menambah fasilitas pelayanan, seperti penambahan ruang klinik.

Advertisement

“Saat ini klinik kami hanya punya tiga ruangan. Padahal pasien BPJS kami saat ini sudah cukup banyak khususnya dari kalangan buruh pabrik,” papar dia.

Komisi IV DPRD Boyolali, Agus Ali Rosyidi, menjelaskan Komisi IV pernah menggelar audiensi dengan PMI Boyolali terkait dukungan APBD terhadap PMI yang selama ini masih sangat minim. Dia sangat menyayangkan karena selama ini PMI luput dari perhatian APBD.

“Nanti akan kami dorong pemerintah untuk menambah alokasi untuk PMI. Harus bisa, KONI saja bisa dapat Rp500 juta,” ujar Agus Ali.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif